TUGAS KAMPUS: April 2009

Forum MT5 (1 Post = 0.2$ )

VARIABEL INTERVENING

PENGARUH CITRA PERUSAHAAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS DENGAN KEPUASAN NASABAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK JATENG CABANG KUDUS

TESIS
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat S-2
Program Studi Magister Manajemen
PROGRAM PASCA SARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi suatu negara akan sangat ditentukan oleh perkembangan dalam sektor keuangannya. Hal ini disebabkan karena sektor keuangan memegang peranan penting dalam menjalankan fungsi intermediasinya guna menjembatani antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkannya. Pembangunan dalam sektor keuangan melibatkan rencana dan implementasi dari kebijakan untuk mengintensifkan tingkat moneterisasi perekonomian melalui peningkatan akses terhadap institusi keuangan, transparansi dan efisiensi, serta mendorong peningkatan rate of return yang rasional (Agrawal, 2001:83).

Selanjutnya sejak tahun 1999, sebagai respon terhadap krisis keuangan yang terjadi pada tahun 1997-1998 maupun untuk memfasilitasi transisi sektor keuangan Indonesia untuk lebih berkembang, maju, dan lebih terintegrasi dengan lingkungan keuangan internasional, Indonesia telah mengimplementasikan reformasi sektor keuangan. Reformasi sektor keuangan Indonesia dilaksanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan sektor keuangan yang kuat, terdiversifikasi, dalam, likuid serta mampu melakukan fungsi intermediasi secara efisien dan efektif yaitu mampu memobilisasi tabungan yang diperoleh dimanapun dan dengan besaran apapun serta menyalurkannya untuk mendukung investasi dan aktivitas produksi untuk menciptakan pertumbuhan. Pasar keuangan yang makin berkembang akan memfasilitasi alokasi sumber daya dan manajemen resiko secara lebih efisien dan lebih baik. (Nasution, 1991:34).
Hingga kini dapat diamati dan dirasakan bahwa sektor keuangan Indonesia pada tahun 2008 ini telah berkembang jauh lebih maju, lebih kompleks dan lebih terintegrasi. Perkembangan ini didorong oleh perkembangan teknologi informasi serta perubahan di sisi permintaan pelanggan. Teknologi informasi yang semakin maju tentunya juga makin memudahkan transaksi keuangan antar pihak. Sementara itu, didukung dengan teknologi informasi yang makin canggih, dan meningkatnya kecerdasan pelanggan dalam menggunakan jasa keuangan, telah mendorong pengguna jasa keuangan untuk lebih mengarah kepada ”one stop shopping” dimana pengguna jasa keuangan menginginkan suatu jasa keuangan yang memiliki fitur-fitur produk yang beragam dan mengakomodasi semaksimal mungkin segala kebutuhannya.

Oleh karena itu, dalam memenuhi kebutuhan konsumen jasa keuangan serta meningkatkan akses jasa keuangan ke semua level masyarakat, lembaga-lembaga keuangan baik perbankan (Bank Konvensional dan Syariah) maupun bukan perbankan (Lembaga Pembiayaan, Asuransi, Dana Pensiun maupun Sekuritas) terus melakukan inovasi terhadap proses bisnis jasa keuangan maupun produk keuangan. Demikian juga dengan persaingan tingkat suku bunga yang semakin ketat, sudah barang tentu masyarakat mempunyai banyak alternatif dalam menggunakan jasa perbankan.
Semua kondisi tersebut di atas membuat bank semakin berat dalam menggerakkan kegiatan bisnisnya. Apalagi kualitas pelayanan perbankan semakin meningkat dan persaingan pada jasa perbankan semakin kompleks pasca keluarnya penjaminan terbatas (dana nasabah) maksimal Rp 100 juta yang dilakukan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Selanjutnya adalah PBI No. 8/5/PBI/2006 junto PBI No. 10/1/PBI/2008 tentang Mediasi perbankan yang semakin memberikan tempat dalam perlindungan hak -hak nasabah.

Hal ini membuat setiap perbankan selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanannya agar kepuasan nasabah dapat terwujud. Sementara dari sisi produk, banyak bank menawarkan produk yang hampir mirip. Salah satu hal yang dapat membedakan bank satu dengan lainnya adalah dengan meningkatkan kualitas pelayanannya setiap hari, sehingga pelayanannya merupakan surviving factor yang utama dalam menentukan kelangsungan kegiatan usaha perbankan. Hanya bank yang memiliki keunggulan akan dapat bertahan. Untuk itu mereka berlomba-lomba dalam memberikan pelayanan yang maksimal demi memuaskan nasabahnya. Kepuasan nasabah merupakan hal yang mutlak dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Tanpa kepercayaan dan dukungan nasabah yang loyal, bank tidak akan tumbuh dan berkembang, tetapi justru mengalami kematian secara perlahan-lahan. (Data Standart Pelayanan Bank Jateng, Oktober 2008)

Menurut Loudon dan Della Bitta (1994) Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen merupakan hal penting yang tidak terpisahkan dari mata rantai bisnis dan merupakan sasaran dari kegiatan pemasaran. Sedangkan arah dari kegiatan tersebut adalah mempertahankan pelanggan yang merupakan kegiatan yang lebih sulit dibandingkan mencari pelanggan baru.
Dengan berkembangnya pasar menjadi global, strategi pemasaran jasa perbankan diarahkan pada konteks pasar yang berorientasi pada kepuasan nasabah. Hal ini mengingat bahwa nasabah benar-benar dimanjakan dengan tersedianya berbagai macam fasilitas, pelayanan dan produk yang ditawarkan oleh sebuah bank. Persaingan begitu ketatnya karena batas hambatan sudah dapat diatasi dengan perkembangan dunia teknologi.

Namun penekanan pada kepuasan saja tidak cukup untuk dapat mencapai kesuksesan. Oleh karena itu perusahaan perlu menajamkan paradigma mereka, tidak hanya berusaha mencapai customer satisfaction tetapi lebih pada pencapaian customer loyalty. Dimana nasabah yang loyal merupakan keunggulan bersaing perusahaan. Meskipun jumlah mereka sedikit dari total nasabah, sekitar 20% atau kurang, namun mereka mewakili sekitar 80% lebih volume penjualan perusahaan yang menguntungkan (Bhote, 1995).

Seringkali keinginan, kebutuhan dan harapan nasabah tidak dapat diprediksi, sehingga mendorong perusahaan untuk memahami pentingnya perilaku nasabah, dimana setiap konsumen memiliki persepsi dan pandangan yang berbeda terhadap kebijakan yang telah diterapkan dan dikembangkan oleh perusahaan. Informasi mengenai perilaku nasabah tersebut dapat diperoleh perusahaan melalui penelitian, sehingga dapat diketahui kebijakan yang diambil oleh perusahaan yang dapat memberikan pengaruh positif terhadap kepuasan nasabah. Hal ini sangatlah penting dalam membentuk citra dan sikap yang baik terhadap Bank Jateng Cabang Kudus. Pembentukan sikap yang baik diperlukan agar nasabah mempunyai kepuasan dan dapat terus dipertahankan, sebab persaingan diantara perusahaan semakin kompetitif sehingga pendekatan dari berbagai segi untuk menarik minat masyarakat harus tetap dijalankan. Maka pola perilaku nasabah dan sikapnya terhadap perusahaan harus menjadi variabel yang penting. Sikap sebagai evaluasi konsep secara menyeluruh yang dilakukan seseorang terhadap suatu obyek akan berdampak pada perilaku kelanjutannya. Kepuasan nasabah tidak hanya terkonsentrasi pada fasilitas yang ditawarkan, tetapi pada atribut lainnya seperti kualitas layanan.

Keberadaan nasabah sebagai pelanggan adalah syarat utama keberadaan perusahaan, pelanggan yang terpuasi kebutuhannya akan meningkat kearah loyalitas produk/merk/perusahaan. Dalam jangka panjang, loyalitas pelanggan menjadi tujuan bagi perencanaan pasar strategik dan sebagai dasar untuk pengembangan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan seperti yang dijelaskan oleh Kotler, Dick & Basu yang dikutip oleh pelanggan menjadi lebih berat karena persaingan global dan banyaknya bank dengan produk-produknya yang inovatif di pasar. Loyalitas nasabah menjadi dambaan di dunia perbankan, namun tidak mudah meraihnya dan sulit mempertahankannya.

Paradigma lama yang menyatakan bahwa nasabah lebih berorientasi pada kualitas produk telah mengalami pergeseran menjadi service quality atau kualitas pelayanan yang berdasar pada konsep pelayanan dalam memenuhi harapan nasabah. Jadi perusahaan yang akan mempertahankan loyalitas nasabahnya harus memfokuskan pada pelayanan nasabah dan menggunakan kemampuan perusahaan untuk menjaga hubungan dengan nasabah melalui service loyalty atau loyalitas pelayanan (Kandampully, 1998).

Dapat dipastikan bahwa nasabah yang loyal adalah nasabah yang puas akan nilai-nilai yang ditawarkan pemasar sehingga mereka mau melakukan pembelian ulang terhadap suatu merek produk tertentu. Disamping kualitas pelayanan, pemasar juga harus memperhatikan nilai dan kepuasan nasabah. Kepuasan nasabah dapat dipertahankan dengan mengembangkan hubungan dan kesetiaan yang lebih kuat dengan para nasabah (Kotler, 1997). Jika hubungan ini tidak dilakukan maka para nasabah yang memiliki banyak pilihan penawaran akan mudah berpindah ke bank lainnya. Namun mayoritas teori dan praktik pemasaran lebih mengarah pada seni menarik nasabah baru daripada mempertahankan nasabah yang sudah ada. Oleh karena itu perbankan perlu melihat hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen yang pada akhirnya akan mempengaruhi loyalitas nasabah.

Bank Jateng Cabang Kudus sebagai perusahaan jasa perbankan, tentu saja tidak akan mungkin menghindar dari realita persaingan industri jasa perbankan yang akan semakin meningkat. Ada kemungkinan nasabah tidak akan menjadi nasabah bank lagi setelah melakukan transaksi di suatu bank karena ketidaksesuaian dengan keinginan atau apa yang digambarkan sebelumnya. Bank Jateng cabang Kudus yang melakukan kegiatan operasionalnya di wilayah Kota Kuduspun saat ini terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah.

Penerapan semboyan 5S (Senyum, Salam, Sopan Santun, Semangat dan Sepenuh Hati) diharapkan dapat memberikan pelayanan prima kepada nasabah yang pada akhirnya dapat menciptakan “Costumer Satisfaction” bagi Bank Jateng cabang Kudus yang mempunyai 2 kantor cabang pembantu dan 1 kantor kas serta 4 kantor payment point. Produk yang dikeluarkan untuk menghimpun dana dari masyarakat adalah berupa tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito, DPLK, dll. Bank Jateng mempunyai 2 jenis tabungan yaitu tabungan Simpeda dan tabungan Bima. Tabungan Simpeda merupakan produk bersama Bank Pembangunan Daerah di seluruh Indonesia, tabungan ini mempunyai fasilitas berupa bunga harian dengan dasar saldo rata-rata harian progresif, berhadiah yang diundi setiap 6 bulan sekali, sedangkan tabungan Bima merupakan produk unggulan Bank Jateng yang berfasilitas berupa bunga harian progresif 4-5%, dilengkapi angsuran jiwa dan hadiah juga diundi setiap 6 bulan sekali. Kedua tabungan tersebut dilengkapi dengan fasilitas ATM (BPD CARD) yang dapat diambil diseluruh ATM Bank Jateng, ATM bersama dan ATM Prima diseluruh Indonesia.

Sehubungan dengan konteks kualitas pelayanan bank, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kepuasan nasabah dan loyalitas nasabah di Bank Jateng yang beroperasional di kabupaten Kudus, dengan pertimbangan letak geografis yang secara ekonomi memiliki nilai strategis, memiliki potensi besar baik untuk sumber daya alam, sumber daya manusia dan lainnya. Penduduk yang padat dengan memiliki pendidikan yang baik akan memberikan sumbangan bagi kemajuan daerah, sehingga dengan kondisi yang demikian, Bank Jateng Cabang Kudus beserta kedua Cabang Pembantu yaitu Cabang Pembantu Kudus Plaza dan Cabang Pembantu Pasar Kliwon dengan jaringannya telah menjadi bagian dan turut berperan serta memajukan wilayah melalui kegiatan perbankan.

Di bawah ini adalah tabel yang menjelaskan perkembangan jumlah nasabah, dana masyarakat dan penyaluran dana Bank Jateng Cabang Kudus dari tahun 2005 sampai dengan 2008 (sumber : Data intern Bank Jateng, 2008):
File terkait download dibawah ini:

DOWNLOD DAFTAR PUSTAKA
DOWNLOAD BAB I
DOWNLOAD BAB II
DOWNLOAD BAB III
DOWNLOAD BAB IV
DOWNLOAD BAB V


Share


PEREKONOMIAN INDONESIA

TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

FAKULTAS EKONOMI





PEREKONOMIAN INDONESIA

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
Pada hakekatnya, setiap Negara menganut sistem ekonomi campuran. Artinya pemerintahnya melakukan campuran tangan terhadap perekonomian. Drajat campur tangan pemerintah tersebut salah satunya dapat dilihat dalam APBN.

Anggaran pemerintah (Govemment Budget) atau APBN adalah suatu daftar terinci mengenai penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang direncanakan akan dalah satu tahun (Suparmoko, 2000). Sedangkan menurut Syamsi (1994) anggaran adalah hasil perencanaan yang berkaitan dengan macam-macam kegiatan secara terpadu yang dinyatakan dalam satuan uang dalam jangka waktu tertentu.
Dengan demikian APBN mencakup dua hal :

1. Rencana pemerintah dalam menggunakan uang atau pengeluaran; misalnya bagaimana kegiatan pemerintah mendanai pegawai negeri, membiayai transportasi umum, subsidi dan lingkungan, dll.

2. Rencana pemerintah dalam menggalang dana atau penerimaan; seperti beberapa pajak yang harus dibayar oleh masyarakat, beberapa pendapatan dari sektor migas maupun nonmigas, serta beberapa dana yang harus diperoleh dari pinjaman.

Penerimaan Negara
Sumber pembiayaan pemerintah atau penerimaan Negara dapat diteliti menurut asalnya berdasarkan orientasi dalam negeri dan orientasi lusr negeri.

Secara matematis penerimaan Negara dapat dirumuskan dengan R = Rf + Rd. Rf.
Rd adalah penerimaan yang berasal dari Negara dengan mengurangi daya beli atau permintaan masyarakat domestic. Termasuk Rd adalah seperti penerimaan pajak-pajak dalam negeri (non migas) dan bukan pajak.

Sumber-sumber Penerimaan :
A. Penerimaan Dalam Negeri
I. Penerimaan Perpajakan
1. Pajak Dalam Negeri
a. Pajak Penghasilan
b. PPN dan PPnBM
c. PBB
d. BPHTB
e. Cukai
f. Pajak Lainnya
2. Pajak Perdagangan Internasional
a. Bea Masuk
b. Pajak Ekspor

II. Penerimaan Negara Bukan Pajak
1. Sumber daya alam (SDA)
2. bagian Laba BUMN
3. PNBP lainnya
B. Hibah

Penerimaan Pajak
Penerimaan pajak semenjak periode 1980-an semakin dominan dalam penerimaan Negara, karena penerimaan dari migas menurun drastis akibat merosotnya harga minyak dunia pada waktu itu.

Tax Ratio
Tax Ratio adalah rasio antara penerimaan pajak dengan PDB.
Tax ratio yang rendah menunjukkan potensi yang masih banyak belum tergali.

Penerimaan Migas
Penerimaan migas merupakan penerimaan atas pajak dan royalti yang diekspor ke luar negeri.

Pengeluaran Negara
Fungsi pemerintah sebagai penstabil ekonomi, penyedia public good dan service dan mencegah ketimpangan dalam pendapatan masyarakat, tercermin dalam pengeluaran pemerintah atau belanja pemerintah. Adapun komponen-komponen pengeluaran Negara atau pemerintah adalah sebagai berikut :

Pengeluaran Pemerintah :
I. Belanja Pemerintah Pusat
1. Belanja Rutin
2. Belanja Pembangunan

II. Belanja Untuk Daerah
1. Dana Pembangunan
a. Dana bagi hasil
b. Dana alokasi umum
c. Dana alokasi khusus
2. Dana Otonomi Khusus dan Perimbangan
a. Dana Otonomi Khusus
b. Dana Penyeimbangan

Pembiayaan Defisit
Untuk mendorong tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi, pemerintah dituntut untuk semakin dalam pengeluarannya.
Dalam hal ini pemerintah akan melakukan kebijakan anggaran yang defisit yaitu pengeluaran pemerintah lebih besar dari penerimaan. Adapun defisit tersebut dapat dibiayai dari :

 Tabungan dalam negeri
 Pinjaman dalam negeri
 Pinjaman luar negeri
 Pencetakan uang baru
Di Indonesia, setelah krisis ekonomi, pemerintah menetepkan kebijakan anggaran defisit.

Pembiayaan :
I. Pembiayaan Dalam Negeri
1. Perbankan Dalam Negeri
2. Non-Perbankan Dalam Negeri
a. Privatisasi dan Penjualan aset program restrukturisasi perbankan
b. Surat Utang Negara (Neto)
c. Penyertaan Modal Negara Secondary Mortgage Facility

II. Pembiayaan Luar Negeri (Neto)
1. Pernikahan Pinjaman LN (Neto)
a. Pinjaman Program
b. Pinjaman Proyek
2. Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri


Refleksi
Beban APBN dari tahun ke tahun terus meningkat mengingat kewajiban pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja semakin besar dengan meningkatkan angkatan kerja per tahun.

Disamping itu pemerintah perlu menekan berbagai pengeluaran yang tidak urgen seperti sebisa mungkin menekan biaya perjalanan dinas, menekan diri untuk tidak selalu menuntut gaji yang tinggi seperti di Negara lain, sementara kinerja jauh dari seharusnya.


Share


Website Analytics

Website Analytics

An essential tool for any website, web analytics can help drive your site in the right direction. Empowering you to target traffic on the site and gain a clearer understanding where your website traffic is going and how they behave.

There are many different web analytics solutions available, there are both free analytic tools such as Analog, AWStats, Webalizer and Google analytics and more advanced and in-depth paid / subscription tools like Hitslink.

Google analytics (previously Urchin) do provide a high quality free service, with a quick, clean user interface and clearly displayed default and customized reporting. Google analytics also provide free conversion tracking tools for paid search campaigns.

Moving away from the free analytics tools, there are many web stats packages available that provide a very high quality reporting system with detailed information enabling you to measure a wide variety of online activities such as paid search campaigns, email campaigns and display advertising.

Paying for a web analytics solution will also guarantee you’re fully supported with any possible issues. Generally analytics support will be done via email, though most providers are more than happy (and can support) phone support.

In an effort to help you choose the best web stats / analytics package for your website we have provided a brief overview and link to some of the packages we rate highly at www.addme.com.
Suggested Web Analytics Solutions

* Hitslink (Recommended): A very effective web tracking solution and easy to implement, simply paste a small tracking script on your site's pages and start viewing reports within seconds. There are two versions available, HitsLink Enterprise and Professional.

* GoStats: Provides real-time web statistics and analytics which can give you immediate insights into your website's performance. Started in 1999, GoStats provides a wealth of data which most free stats systems cannot provide.

* Google Analytics: Google rolled out this analytics platform out in 2005. Google Analytics is one of the most powerful free web stat tools currently available and definitely worth a look.

* ClickTracks: Known as one of the higher end web analytics solutions, great for search marketers and search engine optimizers alike. Click tracks gives the user a deep insight in to campaigns, site navigation patterns, PPC, SEO and ROI stats instantly.

* WebTrends: The high end corporate web site statistics / web analytics package. WebTrends have been around for some time now and demand a great deal of respect in the analytics market. A very powerful solution demanding a high price.

As we have demonstrated website analytics platforms are very wide and varied when it comes to the tools they provide, most importantly the reporting capabilities within the solution. Take your time and review these carefully as a good analytics package can dramatically affect your website promotion activities.


Share


THE ANALYSIS

THE ANALYSIS OF FICTION’S ELEMENTS

THE MOST DANGEROUS GAME
BY RICHARD CONNELL

To Fulfill The Assignment of Intro to
Literatur Which is Lectured By Mr. Kholis M. Richlo, S.S.

THE FACULTY OF LANGUAGE AND ARTS EDUCATION
THE DEPARTMENT OF ENGLISH EDUCATION
IKIP PGRI SEMARANG
2009

Analyze The Elements of Fiction
The Most Dangerous Game
By Richard Connell

A. Plot And Structure
The plot structure of this story was very carefully laid out. Each aspect of plot was vital to the reader’s understanding. The plot included exposition, raising action, climax, falling action and resolution.

- Exposition
Sanger rainsford – a hunter – fell into the sea while aboard a yacht cruising in the caribbean. It’s supported by “..... the cry was pinched off short as the blood-warm waters of the Caribbean Sea dosed over his head.”
Rainsford swam and reached on the Island. He found the mansion and met Ivan and General Zaroff (the Cossaks). It’s supported by “..... and doggedly he swam in that direction ..... he examined the ground closely ..... But as he forged along he saw to his great astonishment that all the lights were in one enormous buliding/”

- Raising Action
At dinner table, rainsford’s mind was toyed with as General Zaroff slowly led Rainsford on to exactly what type of game he hunted. It’s supported by “..... The dinning room to which Ivan conducted him was in many was remarkable ........ I hunt more dangerous game ..... And you shoot down men ? ..... It’s a game, you see .........”

- Climax
After Rainsford gained this knowledge, General Zaroff took Rainsford for an unusual hunt. This hunt was physically and mentally challenging for Rainsford. Rainsford realized Zaroff was playing a game of cat and mouse with him. It’s supported by “.......” tonight “, said the general,” we will hunt – you and I “ .....
Rainsford built several traps to survive from Zaroff’s hunt. It’s supported by “ ... He slid down the tree. He cought hold of a springy young sapling and to it he fastened his hunting knife, with the blade pointing down the trail .....”

- Falling Action
General Zaroff was back in his mansion. He was annoyed with he thought of having to replace Ivan and he was slightly irked bacause one of his prey had escaped. It’s supported by “....Two sligh annoyances kept him from perfect enjoyment. One was thought that it would be difficult to replace Ivan; the other was that his quarry had escaped him.
It was surprised when General Zaroff saw Rainsford. It’s supported by “Aman, who had been hiding i the curtains of the bed, was standing here Rainsford!....”

- Resolution
General Zaroff Congratulated Rainsford on Winning the game. That night, Rainsford slept with immense enjoyment in Zaroff’s comfortable bed.
It’s supported by “The general sucked in his breath and smiled. “I congratulate you”, he said. “You have won the game.....He never slept in a better bed, Rainsford decided.“ Rainsford Killed General Zaroff.
There were several conflicts throughout this stroy

A. Person Vs Person
the conflicts betwen Rainsford and General Zaroff were guite complex because Rainsford stanrted off with the idea that the animals that he hunted had no feelings or understanding. However, when he was put into that situation, Rainsford realized that he himself was the animal and he could relate more to how the animal felt. It’s supported by “....Rainsford knew now how an animal at bay feels.”
Rainsford built several trap to save his life from the brutal Zaroff. It’s supported by “....Rainsford took his knife from its sheath and began to work with all his energy.”

B. Person Vs Self
Rainsford had no choise, he accepted the hunt game of Zaroff’s crature. If he refushed it, he was turned over to the brutish Ivan. He had to do something that he didn’t want to do. It’s supported by “Tonight,” said the general, “We will hunt – you and I.” ....Rainsford shook his head. “No, general, ” he said. ..... “I’ll agree to nothing of the kind”, said Rainsford.
Rainsford had conflict with himself when he tried to omit his nerve, in fact, he had great nerve. It’s supported by “........” I must keep my nerve. I must keep my nerve, “he said througt tight teeth”.
In this sotry, sanger Rainsford was the protagonist because he was the central character in a conflict. It’s supported by “....Rainsford knew now how an animal at bay feels .....Rainsford took his knife from its sheath and began to work with all his energy......”
On the other hand, General Zaroff was the antagonist because he against Rainsford. It’s supported by “....the general was playing with him! The general was saving him for another day’s sport! The cossack was the cat; he was the mouse......”
Moreover, the whole story was very suspenseful. The suspense came from not knowing what was going through General Zaroff’s motives. He always had the upper hand against Rainsford because it was his game they were playing on his land. This story was not predictabel. It was very mysterious when General Zaroff explained to Rainsford how he had become bored of hunting but had found a new way to enjoy and challenge himself with some new game. General Zaroff bulit up the mystery as he delayed telling Rainsford what his game was. At the end of the stroy, the author added a little suprise. Rainsford out witted Zaroff at his own game by making general Zaroff think that he was gone and had given up.

B. Characterization
The caracters were given different symbols – Rainsford was the hunted which made him the mouse and General Zaroff was the hunter which made him the cat. Rainsford’s character was more of a round character because his attitude about the prey he hunted immedatley changed. Rainsford underwent a fairly signifcant change. At firs, he didm’t care about how his prey felt. He only cared about gaining pleasure from his sport. When he became the prey, Rainsford developed feelings of fear and terror. However, the fear drove him and kept him motivated to win.

General Zaroff stayed flat throughout the whole stroy. He toyed with Rainsford’s mind from the moment he met him to the moment he believed he had won the game. General Zaroff was also more of a stereotypical character. The author’s description of his features, made it more plausible that General Zaroff could get away with such a vicious pastimen. “ He had ....a dark face, the face of a man used to give orders, the face of an aristocrat. “ The way he resemble a dictator made us think of Hitler. The two could be compared for their brutality towards others.

He felt like quitting, but then he reminded himself to keep pushing himself. It’s supported by “ I must keep my nerve, I must keep my nerve, “ he said through tight teeth.
In society, there are a lot of difficult situations that people face and don’t feel like taking care of. We all need to be more like Rainsford and push ourselves in times of difficulty. In society there many be many people like General Zaroff that try to discourage us, but as long as we stay focused, there is no reason the task cannot be accomplished.

G. Irony
There was some irony involved this story. The story started off by introducing rtainsford, well-known for his hunting skills. To his amazement, he foud cilization on an island he was stranded on. He then met General Zaroff and they made acquintances fairly easily because of their shared love of hunting. As general Zaroff was explaining his new game, Rainsford was becoming more and more excited as th what it could be. It didn’t take long for rainsford to realize that this wasm’t any ordinary hunting, it was acrime. What turned out to be ironic was that an enjoyable hobby was turned into a dreadful competition for survival.

H. Style
The author use the uniwue style for his stroy. Many words are used to described a short interval of time, so the reader’s experience of time slowed down and the moment acquired a greater importance in relation to the remainder of the text. It’s supported by “..... a short, hoarse cry came from his lips ......; They would be on him any minute now.”
At the end of the story, the author granted the final confrontation anly a few paragraph of sparse dialoge before ending the scene abruptly with “He had never slept in a better bed.” By describing none of the final battle, the author stretched the suspense as far as he can. He waited until the last two words of the story to reveal the survivor with : “Rainsford decide”.


Share


DARAH TINGGI / HIPERTENSI

MAKALAH
PERILAKU SEHAT PENCEGAHAN
DARAH TINGGI / HIPERTENSI
(Tugas Psikologi Kesehatan)


BAB I
PENDAHULUAN

HIPERTENSI ( DARAH TINGGI )
Hipertensi atau darah tinggi merupakan di antara masalah kesehatan utama di kalangan golongan dewasa di pertengahan umur dan warga tua di Malaysia.
Penyakit darah tinggi berlaku akibat tindak balas tidak normal salur darah yang menyebabkan tekanan di dalam saluran darah meningkat melebihi dari biasa. Ini adalah satu fenomena yang agak kompleks untuk diterangkan. Tekanan darah normal bagi orang dewasa ialah 120 mmHG (tekanan sistolik) dan 80 mmHG (tekanan diastolik).
Peningkatan tekanan darah menjadi tebih tinggi dari panas normal akan menyebabkan kerusakan serta pemendapan plak kolesterol pada salur darah, dan seterusnya boleh mengakibatkan pendarahan dan kerusakan pada organ.

BAB II
PEMBAHASAN

EPIDEMIOLOGI
Kajian morbiditi kebangsaan tahun 1986 mendapati bahawa kejadian (prevalen) hipertensi bagi mereka yang berumur 25 tahun ke atas ialah 14.4 peratus. Kejadian pada tahun 1997 pula ialah 4.400 per 100.000 penduduk. Insiden yang tertinggi adalah di kalangan kaum Melayu dan diikuti oleh kaum Cina dan kaum India.
Adalah didapati bahwa mereka yang tinggal di kawasan pedalaman mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mendapat hipertensi berbanding penduduk kawasan bandar. Lelaki pula mempunyai risiko lebih tinggi berbanding wanita untuk mendapat hipertensi.

FAKTOR RISIKO
1. Berat badan yang berlebihan/gemuk (obesiti)
2. Pengambilan lemak yang berlebihan/makanan berkolesterol tinggi
3. Pengambilan garam/makanan yang terlalu masin
4. Kurang aktiviti fizikal/kurang bersenam
5. Faktor keturunan.

TANDA DAN GEJALA
Majoriti dari pesakit tidak mempunyai sebarang gejala, dan tanda-tanda hipertensi biasanya dikesan semasa pemeriksaan rutin.
Tanda dan gejala yang boleh dialami adalah :
1. Sering sakit atau pening kepala
2. Sakit tengkuk
3. Pitam atau pingsan

RAWATAN
Hipertensi boleh dikawal dengan memakan obat darah tinggi. Dapatkan obat dari doktor anda. Makan obat seperti yang diarahkan. Jangan sekali-kali meninggalkannya atau meningkatkan dos rawatan tanpa pemeriksaan dan nasihat doktor.
Selain dari memakan obat, tekanan darah tinggi perlu dikawal dengan mengamalkan pemakanan yang sehat, yaitu kurang lemak dan garam senantiasa bersenam (Dapatkan nasihat dokter jika anda menghidap sakit jantung, sebelum bersenam). Berhenti merokok.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hipertensi atau darah tinggi merupakan masalah kesehatan utama di pertengahan umur dan golongan umur tua.
Menurut epidemiologi di gambarkan bahwa Hipertensi di dapati pada penduduk yang tinggal di kawasan pedalaman, selain itu lelaki mempunyai resiko lebih tinggi berbanding wanita untuk terkena hipertensi.
Faktor dan hipertensi salah satu diantaranya adalah berat badan yang berlebihan/gemuk. Faktor ini sangat beresiko pada hipertensi (darah tinggi)


B. Saran
Hipertensi boleh diobati dengan memakan obat darah tinggi, memakan makanan yang sehat, istirahat yang cukup serta olehraga yang teratur.



Share

PERILAKU PENCEGAHAN

HUBUNGAN PERILAKU PENCEGAHAN IMS DENGAN KEJADIAN IMS PADA WPS DI RESOSIALISASI ARGOREJO KELURAHAN KALIBANTENG KULON
PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia Sehat 2010 yang telah dicanangkan oleh Departemen Kesehatan, mempunyai visi yang sangat ideal, yakni masyarakat Indonesia yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.1)

Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan yang optimal. Untuk mencapai derajat kesehatan nasional, maka perlu pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan. Keberhasilan pembangunan kesehatan dapat diwujudkan melalui komitmen bersama dan mengubah paradigma lama menjadi baru dengan orientasi pembangunan kesehatan yang semula sangat menekan upaya kuratif, secara perlahan-lahan menjadi upaya kesehatan menuju kawasan sehat dengan peran aktif masyarakat. Guna mencapai harapan tersebut berbagai upaya kebijaksanaan dibidang kesehatan telah ditempuh, salah satunya adalah upaya menghadapi masalah penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS). 2)
Penyakit IMS disebut juga penyakit kelamin, merupakan salah satu penyakit yang mudah ditularkan melalui hubungan seksual, dengan ciri khas adanya penyebab dan kelainan yang terjadi terutama di daerah genital. Penyakit IMS ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup menonjol pada sebagian besar wilayah di dunia, baik negara maju maupun negara berkembang. Dari laporan yang ada menunjukkan bahwa setiap negara masih tetap menghadapi bahaya dan akibat yang tidak diinginkan yang disebabkan oleh IMS. Kegagalan dalam mendiagnosis dan memberikan pengobatan pada stadium dini dapat menimbulkan komplikasi serius atau berat dan berbagai gejala sisa lainnya, antara lain : kemandulan (infertilitas), akibat buruk pada bayi, kahamilan di luar rahim (ectopic pregnancy), serta kematian dini. 3)

Angka penyakit IMS di kalangan WPS (Wanita Pekerja Seks) tiap tahunnya menunjukkan peningkatan. Saat ini diperkirakan 80%-90% WPS terjangkit IMS seperti : Neisseria gonorrhoeae, herpes simplex vinio tipe 2 dan clamidia. IMS yang berarti suatu infeksi kebanyakkan ditularkan melalui hubungan seksual (oral, anal dan lewat vagina). Harus diperhatikan bahwa IMS menyerang sekitar alat kelamin, tetapi gejalanya dapat muncul dan menyerang mata, mulut, saluran pencernaan, hati, otak dan organ tubuh lainnya. Ada beberapa penyakit IMS yang disebabkan oleh virus seperti : HIV, herpes kelamin dan hepatitis B adalah contoh IMS yang tidak dapat disembuhkan. Herpes kelamin memiliki gejala yang muncul hilang dan bisa terasa sangat sakit jika penyakit tersebut sedang aktif. Pada herpes, obat-obatan hanya bisa digunakan untuk mengobati gejala saja, tetapi virus yang menyebabkan herpes tetap hidup di dalam tubuh selamanya. 4,5)

Penelitian prevalensi IMS pada WPS, yang diselenggarakan oleh Sub Direktorat AIDS dan PMS, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depertemen Kesehatan Indonesia bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dan Program ASA pada tahun 2003, melaporkan bahwa 7 kota yang diteliti terdapat 62%-93% WPS jalanan yang terinfeksi IMS, 54%-74% WPS lokalisasi, dan 48%-77% WPS tempat hiburan. Khusus Kota Semarang dilaporkan terdapat 57% WPS lokalisasi dan 68% WPS jalanan yang terinfeksi lebih dari satu penyakit IMS. Pada WPS lokalisasi prevalensi IMS tertinggi adalah gonore (31%), klamidia (22%), bacterial vaginosis (16%), infeksi ganda gonore dan klamidia (9%), sifilis laten lanjut (5%), kandidiasis vaginalis (4%) dan trikomoniasis (3%). 6)

Pada WPS terdapat sedikitnya dua macam perilaku pencegahan keliru yang dipraktikan, yakni minum antibiotik dengan dosis tidak tepat (seperti : supertetra, tetrasiklin, ampisilin, amoksilin) dan kebiasaan mencuci vagina dimana kesehatan reproduksi juga berpengaruh terhadap penyebaran penyakit IMS. Perawatan organ reproduksi genital yang merupakan salah satu komponen hygiene perseorangan, juga memegang peranan penting dalam menentukan terhindarnya individu tersebut dari infeksi organ reproduksi, yakni vagina atau jalan lahir atau alat genital, sehingga perilaku yang mendasar, misalnya : cara mencuci organ reproduksi dengan baik tidak dapat diabaikan sebagai salah satu hal yang sangat penting dalam menentukan status hygiene atau perawatan organ reproduksi genital seseorang. Disamping itu, konsistensi pemakaian kondom masih rendah, bahkan perilaku sama sekali tidak menggunakan kondom masih sangat tinggi.
WPS adalah sebutan bagi seorang “pelacur”, tetapi ada juga yang menyebut dengan Pekerja Seks Komersial (PSK). Pada Ensiklopedia Nasional Indonesia dijelaskan bahwa kata “pelacur” sama artinya dengan “prostitusi” merupakan kegiatan manusia dalam menjual atau menyewakan tubuhnya untuk kenikmatan orang lain dengan mengharapkan sesuatu imbalan atau upah. 7,8)

Dari data yang didapat dari prasurvei Dinas Kesehatan Kota Semarang pada tahun 2008 didapatkan data bahwa WPS yang ada di Kota Semarang kurang dari 1200 orang. Dimana WPS tersebut mempunyai daerah mangkal yang terpisah-pisah yang tersebar di berbagai daerah di Kota Semarang yang salah satunya adalah di Resosialisasi Argorejo Kota Semarang.

Resosialisasi Argorejo adalah salah satu Resosialisasi yang paling besar di Kota Semarang yang letaknya di Kelurahan Kalibanteng Kulon Kecamatan Semarang Barat. Karena letaknya yang strategis dengan jaraknya yang dekat menyebabkan resosialisasi ini mudah untuk dikunjungi, sehingga dapat dikatakan tempat ini berisiko terhadap penularan penyakit IMS. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Lebdosari Kota Semarang tahun 2008 terdapat 600 orang WPS yang berada di Resosialisasi tersebut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalahnya adalah “ Adakah Hubungan Perilaku Pencegahan IMS dengan Kejadian IMS Pada WPS di Resosialisasi Argorejo Kota Semarang? ”.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan perilaku pencegahan IMS dengan kejadian IMS pada WPS di Resosialisasi Argorejo Kota Semarang.

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kejadian IMS pada WPS
b. Mengetahui pengetahuan, sikap dan praktik pencegahan IMS dengan kejadian IMS pada WPS di Resosialisasi Argorejo Kota Semarang
c. Mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang pencegahan IMS dengan kejadian IMS pada WPS di Resosialisasi Argorejo Kota Semarang
d. Mengetahui hubungan antara sikap terhadap pencegahan IMS dengan kejadian IMS pada WPS di Resosialisasi Argorejo Kota Semarang
e. Mengetahui hubungan antara praktik tentang pencegahan IMS dengan kejadian IMS pada WPS di Resosialisasi Argorejo Kota Semarang

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Keilmuan
Memberikan masukkan dan informasi yang diperlukan sebagai bahan pustaka untuk pengembangan selanjutnya dan dapat memperkaya khasanah keilmuan, khususnya di bidang kesehatan masyarakat dengan peminatan Epidemiologi.

2. Bagi Program
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Dinas Kesehatan sebagai sumber infomasi dalam upaya pembuatan program yang bertujuan untuk mencegah penularan IMS

3. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi secara benar kepada masyarakat khususnya WPS tentang penyakit IMS.

File terkait download dibawah ini:

File Download


Share


METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH LOKASI JUALAN TERHADAP
PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JOHAR SEMARANG

A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan kegiatan usaha terutama kegiatan pedagang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kemampuan pedagang, lokasi, modal, kondisi organisasi perusahaan.

Pada awal kegiatan usaha selain modal, masalah pemilihan lokasi juga sangat penting karena lokasi yang sangat strategis akan mendukung kegiatan usaha khususnya kegiatan perdagangan.
Pemilihan lokasi tidak hanya timbul pada waktu awal kegiatan usaha saja, tapi pada saat kegiatan usaha tersebut sudah berjalan, karena berkembangnya usaha, berubahnya adat kebiasaan penduduk dan berpindahnya pusat-pusat perdagangan dan lain-lain.
Tujuan dan penentuan lokasi yang tepat dalam kegiatan usaha agar tercapai efisiensi sehingga akan memperoleh pendapatan yang meningkat bagi para pedagang.
Bagi para pedagang pemilihan lokasi yang tepat adalah yang dekat dengan pasar sasaran, sehingga dapat melakukan hubungan langsung dengan konsumen. Pedagang dapat langsung tahu kebutuhan konsumen dan dapat memenuhinya. Dengan lokasi yang strategis akan dapat memperoleh keuntungan bagi pedagang, sebaliknya lokasi yang tidak tepat akan dapat mengalami kemunduran. Lokasi yang strategis antara lain karena tempatnya yang mudah di jangkau oleh konsumen, sehingga lebih di senanagi.
Salah satu lokasi yang strategis bagi para pedagang adalah Pasar. Secara ekonomis pengertian pasar adalah keseluruhan pemintaan dan penawaran akan suatu barang atau jasa tertentu. Pasar adalah tempat yang di beri batas tertentu terdiri atas halaman / pelataran, bangunan berbentuk loos dan atau kios dan bentuk lainnya yang dikelola oleh Pemerintah Daerah dan khusus di sediakan untuk pedagang.
Pemerintah Kabupaten Semarang membentuk Kantor Pengelolaan Pasar yang mempunyai tugas pokok antara lain mengelola pasar-pasar milik pemerintah dan menyediakan tempat yang sehat dan memenuhi syarat untuk berjualan dan berbelanja bagi masyarakat.
Salah satu lokasi pasar yang dikelola oleh Kantor Pengelolaan Pasar adalah Pasar Johar yang letaknya diwilayah Kecamatan Semarang Selatan. Tetapi kenyataan yang ada sekarang di depan pasar yang seharusnya untuk halaman parkir di gunakan untuk berjualan. Sebelah barat dan timur pasar yaitu sepanjang trotoar / badan jalan sampai lampu merah masih banyak orang berjualan. Akibatnya lalu lintas terganggu bahkan macet. Tim Ketertiban dari Kantor Pengelolaan Pasar sudah menertibkannya malah dibantu oleh Satpol PP berhasil tertib sebentar, tetapi kemudian semrawut lagi. Banyak pedagang yang lebih senang berjualan di luar pasar.
Mereka para pedagang yang berjualan di luar pasar memilih tempat yang sangat strategis, merupakan area yang tepat karena mudah dijangkau sehingga banyak pengunjung yang mau membeli barang dagangannya, dengan banyaknya barang yang terjual, akan meningkatkan pendapatan pedagang. Padahal berdasarkan pengamatan di pasar johar ditemukan para pedagang yang jualannya berlokasi diluar pasar jumlah pembelinya sedikit, sehingga pendapatan yang diterimanya sedikit.

B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi permasalahan adalah " Bagaimana pengaruh lokasi jualan terhadap pendapatan pedagang di Pasar Johar?".

C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini Penulis membatasi permasalahan dengan hanya menganalisa pengaruh lokasi jualan terhadap pendapatan pedagang di Pasar Johar yaitu Pedagang yang lokasi jualannya di luar Pasar Johar. Sedangkan factor - factor lain yang mempengaruhi dianggap konstan.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan di Pasar Johar adalah untuk mengetahui pengaruh lokasi jualan terhadap pedagang di Pasar Johar.
Sedang kegunaan penelitian ini adalah:


1. Bagi Peneliti
Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan pengembangan ilmu yang . didapat dari bangku kuliah dalam penerapannya secara langsung sesuai dengan permasalahannya yang diteliti.

2. Bagi Kantor Pengelola Pasar
Sebagai saran dan pertimbangan dalam pengambilan Keputusan Kantor Pengelolaan pasar masalah perilaku pedagang di Pasar Johar.

3. Bagi Fakultas
Sebagai tambahan referensi suatu karya ilniiah dan sekaligus sebagai kajian lebih lanjut terutama bagi Mahasiswa Fakultas Ekonomi.

E. Landasan Teori
Pemilihan lokasi usah sangat penting, tidak hanya timbul pada awal kegiatan usaha saja tapi pada saat kegiatan usaha tersebut sudah berjalan, terutama dalam situasi persaingan.
Menurut T. Hani Handoko (2000: 65 - 66) bahwa dalam situasi persaingan faktor lokasi dapat menjadi faktor kritis yang membuatnya sangat penting. Penentuan lokasi yang tepat akan meminimumkan beban biaya (investasi dan operasioanal) jangka pendek maupun jangka panjang dalam hal ini akan meningkatkan daya saing perusahaan. Tanpa perencanaan lokasi yang tepat, perusahaan akan mendapatkan kesalahan -kesalahan yang akan mengakibatkan perusahaan akan beroperasi tidak efisien dan efektif. Misalnya perusahaan memilih berlokasi di kawasan industri jauh di luar kota, padahal produk perusahaan harus cepat sampai ke tangan konsumen, maka perusahaan harus membayar biaya distribusi yang sangat besar.
Tujuan dari pemilihan lokasi yang tepat adalah agar dalam kegiatan usaha tercapai efisiensi sehingga akan memperoleh pendapatan yang meningkat bagi para pedagang.

1. Lokasi jualan
a. Pengertian lokasi jualan
Lokasi jualan terdiri dari kata lokasi dan jualan. Lokasi berarti tempat atau letak dan lokasi usaha berarti tempat secara fisik. Menurut Darwin lokasi adalah letak mata usaha atau perusahaan yang mempengaruhi banyak aspek dalam perusahaan. Sedangkan jualan berarti berdagang atau berjualan sesuatu.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa lokasi jualan adalah tempat usaha dimana seseorang atau perusahaan berdagang atau berjualan sesuatu.
Selanjutnya lokasi jualan berarti juga lokasi usaha karena mempunyai pengertian yang sama yaitu sebagai tempat usaha dimana dalam penelitian ini dipertegas bahwa tempat usaha tersebut digunakan untuk berdagang atau berjualan sesuatu.

b. Faktor - faktor lokasi usaha
Agar dalam menentukan lokasi usaha mendapatkan lokasi yang tepat sehingga pengunjung banyak dan mau membeli, maka perlu diperhatikan beberapa faktor. Faktor yang perlu diperhatikan adalah:

1) Sasaran perdagangan
2) Kemudahan Distribusi
Kemudahan mencapai dan keluar dari lokasi sangat menentukan jumlah pengunjung.
3) Penentuan area atau Tampat usaha
Pembeli umumnya lebih menyukai tempat berjualan banyak di satu tempat.
4) Kondisi sosial dan lingkungan daerah sekitar

c. Langkah - langkah Pemilihan Lokasi
Adapun langkah - langkah dalam pemilihan lokasi usaha adalah sebagai berikut:

1) Memilih wilayah atau daerah secara umum. Untuk memilih wilayah atau daerah secara umum, ada 5 faktor yang menjadi dasar antara lain:
a) Dekat dengan pasar
b) Dekat dengan bahan baku
c) Tersedianya fasilitas pengangkutan
d) Terjaminnya pelayanan umum
e) Kondisi iklim dan lingkungan yang menyenangkan
2) Memilih masyarakat tertentu di wilayah yang dipilih pada tingkat pemilihan pertama untuk ini pilihan didasarkan 5 faktor antara lain:
a) Tersedianya tenaga kerja yang cukup dalam jumlah yang diperlukan.
b) Tingkat upah yang lebih murah
c) Adanya kerja sama yang baik sesama usaha yang ada.
d) Peraturan daerah yang menunjang.
3) Memilih lokasi tertentu

d. Alternatif Pemilihan Lokasi
Sebelum menentukan lokasi untuk usaha, pengusaha dapat mempertimbangkan beberapa alternatif yang dapat dipilih untuk tempat usaha, (Teori Pengambilan Keputusan : TPK):

1) Lokasi di Tengah Kota

Lokasi ini biasanya berada di sekitar pusat bisnis suatu kota. Tempat usaha di tengah kota mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain:

a) Akses tranportasi umum mudah.
b) Banyak macam jenis took dan image area perdagangan yang baik.
c) Dekat dengan sumber-sumber komersial dan finansial.
Kekurangannya adalah:
a) Tempat pakir kurang memadai
b) Lalu lintas macet.
c) Biaya sewa tempat dan pajak tinggi atas lokasi yang ideal.
2) Lokasi di luar pusat kota

Tempatnya secara umum sepi, untuk itu agar tidak sepi dan mudah dilihat orang dipilih tempat yang merupakan pertemuan (perempatan atau pertigaan) antara dua jalan besar. Lokasi di luar pusat kota juga mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain:

a) Akses transportasi mudah.
b) Kekurangan pengunjung, pelayanan cepat dan baik.
c) Dekat dengan area penduduk makin bertambah disekitar wilayah perkotaan.
Kekurangannya:

a) Kemungkinan lalu lintas macet
b) Parkir sulit.

3) Lokasi yang dekat dengan pemukiman
Biasanya tempat usaha berada di pinggir jalan menuju ke suatu area pemukiman besar.
Kelebihannya antara lain :
a) Lokasi bagus
b) Jam buka usaha bisa lama.
c) Tempat parkir bagus.
d) Tidak terlalu ramai.

Kekurangannya:
a) Jasa yang disediakan kurang bervariasi.
b) Harga lebih tinggi di banding di area perkotaan.

4) Lokasi di Pusat pembelanjaan
Adalah sekelompok tempat usaha yang di bangun di suatu lokasi yang dimiliki atau di mana oleh seseorang di gunakan usaha.
Kelebihannya :

a) Penduduk sekitar yang banyak ikut mendukung.
b) Mempunyai daya tarik sebagai tempat belanja keluarga.
Kekurangannya :
a) Kemungkinan dominasi took - took besar yang ada di situ.

2. Pendapatan
a. Pengertian pendapatan
Pendapatan merupakan hasil pencarian (usaha), perolehan. Pendapatan adalah sejumlah produksi dan sejumlah barang atau jasa yang setiap bulannya dihasilkan.
Income atau pendapatan juga berarti uang, barang - barang, materi atau jasa yang diterima atau bertambah besar selama jangka waktu, biasanya sebagai hasil dari pemakaian modal.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah perolehan yang diterima berupa uang karena menjalankan usaha.

b. Faktor - factor yang mempengaruhi pendapatan
Pendapatan yang diterima oleh seseorang ditentukan oleh:
1) Banyaknya faktor produksi yang dimiliki. Semakin banyak factor produksi yang dimiliki semakin besar pula pendapatan yang diterima.

2) Harga barang atau jasa yang dihasilkan. Keseluruhan pendapatan yang diterima pengecer dipengaruhi oleh factor-factor:

1. Lokasi usaha
Banyak konsumen yang menitik beratkan pembelian pada factor tempat yang lebih strategis atau mudah dijangkau.
2. Penggolongan barang dagangan.
Penggolongan barang dagangan menjadi keuntungan lainnya bagi pedagang.

3. Personalia
Pembeli menyatakan bahwa mereka membeli suatu barang karena penjualnya ramah, simpatik, pelayan yang memuaskan dan sebagainya. Lokasi memegang peran paling penting dalam eceran, bahkan dalam satu gedung pun lokasi ini sangat menentukan.
c. Bentuk - bentuk pendapatan
Pendapatan di bagi 3 bentuk :

1) Pendapatan berupa uang
Adalah segala penghasilan yang berupa uang yang biasanya diterima sebagai balas jasa. Sumber - sumber utamanya yaitu gaji, upah serta lain - lain, pendapatan dari usaha sendiri, hasil investasi seperti modal, tanah, jaminan sosial serta keuntungan modal.

2) Pendapatan berupa barang
Adalah segala penghasilan yang akan berbentuk balas jasa dan diterima dalam bentuk barang. Misalnya bagian pembayaran upah dan gaji diberikan dalam bentuk beras, pengobatan dan perumahan.

3) Lain-lain penerimaan uang dan barang
Adalah segala penerimaan yang biasanya menambah perubahan dalam keuangan rumah tangga, misalnya penjualan barang yang dipakai, pinjaman uang.
d. Pendapatan menurut perolehannya
Dibagi menjadi 2 yaitu :

1) Pendapatan kotor
Adalah pendapatan yang diperoleh sebelum dikurangi pengeluaran - pengeluaran dan biaya - biaya.

2) Pendapatan bersih
Adalah pendapatan yang diperoleh sesudah dikurangi pengeluaran - pengeluaran dan biaya - biaya lain.

F. Kerangka Berpikir
Pemilihan lokasi dalam kegiatan perdagangan merupakan hal yang sangat penting, karena dengan memilih lokasi yang tepat para pedagang akan dapat tetap menjalankan usahanya dan dapat memperoleh pendapatan yang diinginkan.
Untuk dapat memilih lokasi yang tepat, maka perlu diperhatikan faktor - faktor dalam pemilihan lokasi usaha yaitu:
1. Sarana perdagangan.
2. Kemudahan distribusi.
3. Penentuan area atau tempat usaha.
4. Kondisi sosial dan lingkungan daerah sekitar.

Dengan memperhatikan faktor - faktor diatas para pedagang akan memperoleh lokasi jualan yang strategis. Dengan lokasi jualan yang strategis diharapkan para pedagang dapat tetap menjalankan usahanya dan banyak pengunjung yang datang, sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Jadi lokasi jualan akan berpengaruh pada pendapatan pedagang.

G. Hipotesis
Berdasarkan permasalahan diatas, maka dalam penelitian ini diajukan hipotesis. Ada pengaruh positif lokasi jualan terhadap pendapatan pedagang di Pasar Johar Semarang.

H. Metode Penelitian
Metode atau metodologi penelitian adalah merupakan cara atau jalan yang ditempuh mengenai bagaimana suatu penelitian dapat dilaksanakan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan meliputi:

1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian ada 3 (tiga) yaitu :

a. Penelitian yang bersifat menjelajah yang bertujuan untuk memperdalam pengetahuan mengenai suatu gejala tertentu atau mendapatkan ide - ide yang baru mengenai gejala itu, dengan maksud untuk merumuskan masalah lebih terperinci atau mengembangkan hipotesa.

b. Penelitian yang bersifat deskriptif, bertujuan untuk menggambarkan sifat - sifat suatu individu (Pedagang).

c. Penelitian yang bersifat menerangkan, bertujuan menguji hipotesa - hipoitesa tentang adanya variabel yang akan diteliti.
Dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian yang bersifat menerangkan karena bertujuan menguji hipotesa tentang adanya variabel yang akan diteliti. Variabel tersebut adalah lokasi jualan dengan pendapatan pedagang.

2. Populasi dan sampel
Populasi adalah seluruh elemen yang akan dileliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang yang lokasi jualannya di halaman pasar johar dan di pinggir jalan sebelah barat dan timur pasar johar sampai dengan lampu merah.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

3. Variabel
Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam - macam nilai. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel bebas (Independent Variable)
Adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, Dalam penelitian ini variabel bebas adalah : lokasi jualan (X).

Definisi operasional dari lokasi jualan adalah letak para pedagang berjualan sesuatu di pasar Johar. Sedangkan indikatornya :
1) Sasaran Perdagangan.
2) Kemudahan distribusi.
3) Penentuan suatu area atau tempat usaha.
4) Kondisi sosial dan lingkungan sekitar.

b. Variabel terikat (Dependent Variable)
Adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini varibel terikat adalah : Pendapatan (Y).
Sedangkan indikatornya adalah jumlah barang yang terjual dan harga barang yang terjual.

4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Teknik Observasi

Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung kepada suatu obyek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan langsung ke lokasi obyek penelitian yaitu para pedagang yang berjualan di barat dan timur sampai lampu merah (dan daerah sekitar kampus).

b. Teknik Wawancara (Interview)
Adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada pedagang.

c. Teknik Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
Adalah cara mengumpulkan data dengan mengajukan daftar pertanyaan kepada responden. Bentuk kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup.

d. Teknik Dokumentasi
Adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh dan penghimpunan jawaban pertanyaan, pencatatan, penelahan terhadap brosur - brosur, buku - buku, arsip - arsip serta berbagai peraturan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

DAFTAR PUSTAKA
Koentjoroningrat. 1974. Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
T. Hani Handoko. 2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFE.



Share


Googland Search Referral URL Update

Googland: [G] Urchin Search Referral URL Update






Share

Budaya Baru di USA

Keterkejutan Penerima Budaya Baru di USA

Penulis yang sudah tinggal di Itali dan dia tidak pernah tahu tentang culture shock. Yang ia tahu ia tidak senang disana dan ingin pulang.

Dari itu sekarang dia tahu bahwa ada orang yang normal dengan keadaan itu, adaptasi untuk dirinya sendiri butuh waktu yang begitu lama dalam sebuah budaya barudan itu sangat susah.

Kita tahu bahwa kita belajar bagaimana melakukan hal itu dengan benar. Maka dari itu, ketika kita melancong disuatu negara asing, terdapat hal-hal yang kelihatannya salah.
Acceptance(situasi untuk menerima keadaan)
Lebih susahnya bahwa kita sering kali tidak mendiskriminasi antara masalah budaya dan perseorangan.

Jika kita tidak belajar tentang nilai-nilai budaya Amerika, boleh jadi diri kita merasa tidak PD atau tidak bisa menyesuaikaan diri.

Proses culture shock ada 4:

1. Honey moon ( suatu tempat yang menyenangkan )
Tahap ini di kenal oleh banyak orang yang cinta dengan perjalanan tapi tidak tinggal di suatu tempat yang cukup lama. Pada tahap ini, dinegara barunya dan orang-orangnya kelihatan menyenangkan, lebih baik dari pada dirumah. Segala-galanya berbeda dan sangat menarik. Tahap ini berlangsung selama sebulan atau dua bulan.

2. All at sea (situasi yang menegangkan)
Tahap yang kedua, tidak dapat dijadikan lebih natural. Kita dikelilingi oleh orang-orang yang
sedang menywrap budaya, dan kita tidak tau bagaimana melakukan itu dengan mudah. Kita
merasa tidak dapat menjadi diri kita sendiri disekitar mereka. Kita kehilangan sebagian dari
identitas diri kita sendiri. Kita merasa bingung, depresi, cemas dan marah. Kita bisa menjadi
sakit dan kelihatan sedikit menjengkelkan.


3. Adjusting(situasi untuk menyesuaikan diri)
Tahap ini adalah tahap penyesuian diri, dengan mempelajari budaya amerika dan ikut bergaul dengan komunitas meraka dan membandingkan dengan budaya kita, misalnya pergi ke taman atau pergi ke pasar jangan berdiam diri di rumah.

4. Acceptance(situasi untuk menerima keadaan)
Pada tahap ini kita tidak berpikir tentang keanehan orang Amerika. Kita harus menerima mereka sebagai individu-individu. Kita menemukan orang dalam dua budaya. Kita tidak meninggalkan budaya kita.

The Family (keluarga)
Ketika orang Amerika mengatakan keluaraga, dia mengartikan bahwa nuclear family adalah sebuah kelompok yang tinggal satu rumah yang beranggotakan ayah, ibu, dan anak. Sedangkan keluaga besar beranggotakan kakek, nenek, bibi, paman, sepupu. Pada saat liburan, pernikahan, dan pemakaman biasanya keluarga berkumpul bersama.

Marriage (menikah)
Menikah adalah suatu ikatan dua orang yang saling mencintai. Tidak mudah untuk menemukan pasangan masing-masing. Kampus adalah tempat yang dijadikan pencarian pasangan hidup tapi beberapa orang juga memasang iklan di koran dan majalah untuk mencari pasangan, mereka juga online di internet.

The couple (pasangan)
Pasangan yang sudah tidak cocok, mereka akan pisah rumah. Tapi banyak juga pasangan yang cerai tanpa adanya ikatan pernikahan.

Living Together (tinggal bersama)
Di Amerika banyak pasangan yang tinggal serumah tanpa menikah. Sebagian orang tua menginginkan anaknya menikah.

Blended Family (tukar pasangan)
Tukar pasangan terjadi ketika terjadi perceraian. Orang tua menikah dan mereka tinggal dalam satu rumah.

Houseworh (pekerjaan rumah)
Pekerjaan rumah adalah suatu masalah dalam keluarga di Amerika. Kedua orang tua sama-sama bekerja, sehingga setiap anggota keluarga mendapat bagian pekerjaan rumah.

Babies (melahirkan)
Mereka lebih memilih melahirkan pada bidan dari pada dokter. Setelah melahirkan mereka kembali beraktivitas bekerja karena perusahaan disana tidak memberi ijin waktu cuti melahirkan.

Single parent (orang tua tunggal)
Sebagian anak di Amerika yang orang tuanya bercerai tinggal bersama ibunya. Mereka juga dapat tunjangan dari pemerintah.

Daycare (penitipan anak)
Pemerintah mengoperasikan sedikit tempat oenitipan anak dibawah lima tahun untuk keluarga yang kurang mampu. Orang tua harus hati-hati dalam memilih tempat penitipan anak karena adanya kekerasan pada anak dan orang tua juga harus curiga karena mereka tidak boleh mengunjungi terus menerus.

Babysitters(pengasuh bayi)
Babysitters disewa karena tidak ada saudara yang mengasuh. Mereka bisa tetangga, rekomendasi dari teman, atau mahasiswa dari universitas terdekat. Pengasuh bayi yang profesional meninggalkan nomor telfon untuk bisa dihubungi sewaktu-waktu. Kita harus membicarakan biayanya di awal kontrak. Kita juga bertanggung jawab mengantarkan pulang atau memanggilkan taksi jika pengasuh tidak tinggal di rumah.

Bringing up children(membesarkan anak)
Anak diberi kebebasan bertanggung jawab dengan apa yang mereka pilih. Kewajiban orang tua adalah mendidik anak untuk menghormati orang tua dan juga harus bisa bergaul dengan masyarakat tapi mandiri.

Self Discovery (pencarian jati diri)
Ana-anak memperoleh kesempatan mencari tempat biar bebas bereksperimendan berfikir yang lain. Orang tua memberi semangat agar anak menjadi percaya diri. Anak mempunyai privasi yang orang tuanya pun tidak boleh mencampurinya. Orang tua tidak memberi hukuman fisik tapi dengan diajak berbicara. Mereka dibiarkan belajar dari kasalahan mereka sendiri.

Who's in charge here?
Orang tua di Amerika mendekatkan diri dengan anak mereka. Mereka menganggap anak sebagai teman. Anak diberi kebebasan untuk berpendapat.

The Spoiled Child (anak manja)
Orang tua yang tidak sanggup lagi menghadapi anak yang bandel mereka minta bantuan psikolog, guru dan juga dokter.

The Re-Invention of Discipline
Di Amerika banyak orang yang mempunyai hubungan baik dengan orang tuanya, mereka menganggap orang tua sebagai teman. Hal ini membuat orang tua kehilangan wibawah terutama ayah. Sehingga membuat kemunculan anak-anak yang tidak menyenangkan. Baru-baru ini para ahli menyimpulkan bahwa anak lebih senang jika mereka mempunyai orang tua yang bertindak layaknya sebagai orang tua dan memberi mereka aturan-aturan.

Bagi pendatang baru sebaiknya bersikap baik dengan orang Amerika karena mereka tidak suka dengan pendatang. Jika kamu pengikut disiplin keras kamu mngkin termasuk golongan minoritas tapi kamu tidak sendirian. Jangan biarkan anak-anak membujukmu ikut aturan orang Amerika yang membiarkan anak-anaknya melakukan apapun yang mereka inginkan.

Television
Di Amerika televisi memberikan kontribusi besar dalam masalah sosial. Tevisi bersaing dengan keluarga dan gereje sebagai pemberi nilai.

Situs humor menggambarkan bahwa anak tidak takut dan yang mengalah adalah orang tua. Mereka tidak prnah mengerjakan pekerjaan rumah seperti membersihkan kamar mandi.

Keluarga di sana lebih suka mendengarkan suara televisi dari pada berbicara satu sama lain. Anak yang nonton tivi memiliki imajinasi yang lemah di banding yang tidak nonton. Para guru memberi laporan bahwa anak yang sering nonton tivi memiliki perhatian yang rendah saat pelajaran.
Anak yang menghabiskan waktu di depan tv , percakapan dan waktu bermain mereka tidak berkembang secara normal.

Anak Amerika yang cerdas tidak selalu dengan usaha keras seperti baca buku. Hal ini memberi pengalaman yang menarik bagi anak-anak transmigran yang dapat berusaha keras dan merebut hadiah dari sekolah dengan nilai yang luar biasa.
Bagi para pendatang di Amerika meski mereka mempunyai tivi tapi mereka tidak berbicara dengan bahasa Inggris.

Orang Amerika memperhatikan tontonan anaknya. Penelitian mengatakan bahwa anak yang sedikit nonton tv mempunyai prestasi yang luar biasa.

Teenagers (remaja)
Masa remaja adalah masa yang paling sulit di Amerika. Mereka sadar bahwa mereka mempunyai tugas memenuhi potensi yang besar tapi tak seorangpun yang memberi tahu mereka.

Para orang tua khawatir terhadap anak-anaknya. Orang tua merasa beruntung jika anak-anaknya tidak terlalu sulit diatur.

Biasanya para remaja merasa dia harus melawan aturan keluarga untuk dirinya sendiri. Banyak yang memilih tidak menunjukkan dirinya di tempat umum bersama keluarganya. Mereka lebih suka pergi bersama teman-teman mereka sesama remaja.

Popularitas adalah hal yang penting bagi remaja. Pilihan musik, pakaian menjadi ciri diri mereka sendiri.

Tidak semua remaja seperti itu, ada juga yang mempunyai sifat sosial dan pergi bekerja.

Sex
Beberapa remaja mulai berkencan pada usia 13-14 tahun. Para orang tua tidak mengijinkan anaknya kencan sebelum mereka SMA. Hubungan mereka belum sampai tahap serius hanya untuk senang-senang.
Akibat dari revolusi seksual remaja merasa bahwa ini adalah hak mereka. 30 tahun yang lalu ketika moral jatuh banyak orang melakukan hubungan seksual bebas, sehingga sekarang banyak anak gadis yang sudah tidak perawan.

AIDS dan penyakit lain banyak menjangkit para remaja. Laki-laki dan perempuan menjadi teman baik meski mereka tidak mempunyai ketertarikan.

Drugs
Kekhawatiran lain bagi orang tua adalah obat-obat terlarang. Berbagai macam obat terlarang sangat mudah didapatkan, dan banyak remaja yang mengonsumsinya.

Banyak remaja yang menncoba kemudian mengkonsumsinya. Sedikit yang ketagihan dengab cepat, mencuri untuk membeli barang tersebut, dan dikeluarkan dari sekolah. Jika anak-anak berperilaku baik dan mendapat perhatian dari keluarga dia tidak akan jadi seorang pecandu.

The Foreigner's Despair
banyak orang imigran yang beranggapan bagian dari hidup adalah melihat anak mereka tinggal di rumah. Ketika seorang ayah dari korea berkata kepada anak laki-lakinya “pulang setelah sekolah”, dan anak menanggapi “kamu tidak dapat memaksa aku”. Partisipasi sebagai masyarakat tidak terlihat dari diri ayahnya. Di korea, anak laki-laki tidak pernah menentang ayahnya. Anak yang baru pindah segera memperoleh kebebasan seperti anak amerika yang menikmati dan keinginan yang sama.

The Young Aduly
Pada abad ke 19 sangat sedikit lapangan pekerjaan untuk lulusan sarjana. Petranan profesional bergerak sangat lamban dan orang-orang menggunakan posisi managemen dikehidupan sosial kita apa mempunyai gelar sarjana atau tidak. Kemajuan meninjukkan semua keahlian. Orang tua berkeinginan anaknya bisa lulus kulia. Banyak orang tua menyumbangkan penghasilan mereka yang didapat dari bekarja.

Moving Out
Untuk penghematan, anak muda tinggal di ruma ketika kuliah, namun banyak perguruan tinggi yang jauh dari rumah mereka. Setelah kuliah mereka berharap mencari apartemen untuk mereka sendiri dan berbagi dengan anak muda lain. Mungkin rumah baru mereka tinggal dan tidak semewah rumah orang tuanya tetapi ini tidak pentig dibandingkan memperoleh status dewasa.

Just The Cash Please
Banyak orang tua yang membantu anaknya yang berpenghasilan kecil. Sedangkan beberapa akan menyokong biaya untuk rumah, mereka tidak mewajibkan itu. Beberapa orang luar negeri menindas bahwa menyusun tidak menuju poin yang pasti jadi anak muda membantu orang tuanya.

Any Roof But The Kid's
Orang tua cenderung menghabiskan waktunya dengan teman yang lain atau sendirian. Budaya tradisional tidak pernah menempatkan orang tua di rumah. Rumah orang tua tidak selalu baik. Beberapa sangat mengerikan tapi ada juga layak dan baik dan mahal. Mereka dapat keuntungan sedikit dari lembaga, dan yang terbaik adalah menjadi tanggungan keluarga.

Pets
Anjing nampaknya binatang populer di keluarganya, karena setia, sopan, penuh kasih sayang, tidak mengherankan. Kucing juga menjadi anggota keluarga. Ketika binatang piaraan mati mereka pasti sangat sedih. Beberrapa orang asing tidak suka mempunyai binatang piaraan di sekitar rumah karena kotor. Memeng binatang pasti berganti bulu dan membawa kotoran di telapak kakinya, tapi ini tidak membawa pengaruh penyakit pada manusia. Kebanyakan kita sering membawa kucing dan anjing masuk ke rumah untuk istirahat bersama keluarga.

Friend as Family
Banyak orang menyatakan “temanku adalah keluargaku” orang-orang pasti mempunyai keluarga asli dimanapun, tapi mereka tertutup ke temannya. Kehidupan orang Amerika sangat berubah antara generasi satu dengan generasi yang lain. Orang tua yang tinggal di pinggiran kota suburb menghadiri kongres church dan membuat steak, dan membuat makanan dari sayur untuk saudara yang tinggal di weast coast yang setiap kali mengunjungi gurunya di India.



Share

PERENCANAAN AUDIT

Ada tiga alasan utama mengapa auditor harus merencanakan penugasannya dengan baik :
1. Untuk memperoleh bahan bukti kompeten yang cukup dalam situasi saat itu.
2. Untuk membantu menakan biaya audit.
3. Untuk menghindari salah pengertian dengan klien.

Tujuan bagian utama perencanaan audit :
1. Perencanaan awal.
2. Memperoleh informasi mengenai latar belakang klien.
3. Melaksanakan prosedur analistis pendahuluan.
4. Memperoleh informasi mengenai kewajiban hukum klien.
5. Menetapkan materialitas dan resiko.
6. Memahami struktur pengendalian intern serta,
7. Mengembangkan keseluruhan rencana dan program audit.

• PERENCANAAN AWAL
Perencanaan awal menyangkut keputusan apakah akan menerima atau melanjutkan pelaksanaan audit bagi klien, mengevaluasi alasan-alasan klien untuk di audit, memilih staf untuk penugasan tersebut, dan mendapatkan surat penugasan.

1. Menerima Klien Baru dan Melanjutkan Klien Lama.
Menyelidiki Klien Baru
Sebelum menerima klien baru, sebagian besar kantor akuntan public menyelidiki perusahaan tersebut untuk memutuskan apakah klien itu dapat diterima. Juga harus di evaluasi prospektif klien dalam lingkungan usaha. Stabilitas keuangan, dan hubungan dengan kantor akuntan publik. Sumber informasi bisa berasal dari pengacara local, kantor akuntan public lain, bank dan perusahaan lain. Kadang-kadang auditor dapat menyewa seorang penyelidik profesional untuk mendapatkan informasi mengenai reputasi dan latar belakang anggota kunci menajemen perusahaan. Pendekatan yang sama dapat ditempuh jika auditor pendahulu tidak bersedia memberikan informasi yang dikehendaki.

Menyelidiki Klien Lama
Banyak kantor akuntan publik mengevaluasi klien yang sudah ada setiap tahun untuk memutuskan apakah ada alasan untuk tidak melanjutkan audit. Perselisihan sebelumnya seperti kelayakan ruang lingkup audit, jenis pendapat yang diberikan, honorarium dapat menyebabkan auditor tidak melanjutkan hubungan.

2. Mengidentifikasi Alasan Klien Untuk Di Audit
Dua faktor utama yang mempengaruhi bahan bukti yang akan dikumpulkan adalah siapa pemakai laporan dan maksud penggunaan laporan.
Kemungkinan terbesar dalam hal penggunaan laporan dapat ditentukan dengan melihat pengalaman dalam penugasan yang lalu dan diskusi dengan manajemen.
Selama audit berlangsung auditor dapat memperoleh informasi tambahan mengenai mengapa klien menghendaki audit dan untuk apa laporan keuangan digunakan.

3. Staf Untuk Penugasan
Standar auditing yang ditetapkan IAI yang pertama menyatakan :
“ Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau beberapa yang memiliki keahlian dan pelatihan teknik yang cukup “.
Pertimbangan utama yang mempengaruhi penyusunan staf adalah perlunya kesinambungan dari tahun ke tahun. Pertimbangan lain yaitu bahwa orang-orang yah diserahi tugas harus akrab dengan bidang usaha klien.

4. Memperoleh Surat Penugasan
Surat Penugasan adalah kesepakatan antara kantor akuntan publik dan klien untuk pelaksanaan audit dan pelayanan lain yang terkait. Surat itu harus menyebutkan apakan auditor akan melaksanakan audit, penelaahan, kompilasi,dan jasa lain seperti pengisian SPT dan jasa manajemen. Juga harus dinyatakan pembatasan yang dikenakan terhadap pekerjaan auditor, batas waktu penyelesaian audit bantuan yang akan diberikan oleh klien untuk memperoleh catatan dan dokumen, serta daftar rincian yang perlu disiapkan oleh auditor.
Surat penugasan tidak mempengaruhi tanggung jawab kantor akuntan publik terhadap pihak pemakai ekstern laporan keuangan yang di audit, tetapi dapat dipengaruhi tanggung jawab hukum terhadap klien.

• MEMPEROLEH INFORMASI MENGENAI LATAR BELAKANG
1. Memahami Bidang Usaha dan Industri Klien
Ada tiga alasan mengapa diperlukan pemahaman yang baik atas industri klien :

a. Banyak Industri mempunyai aturan akuntansi yang khas yang harus di pahami auditor untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan klien sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

b. Auditor sering dapat mengidentifikasi resiko dalam Industri yang akan mempengaruhi penetapan resiko audit yang dapat diterima, atau bahkan mengaudit perusahaan dalam Industri dapat dibenarkan membuat perbandingan usaha.
c. Adanya resiko bawaan yang pada hakekatnya sama bagi seluruh klien dalam Industri tersebut.

2. Meninjau Pabrik dan Kantor
Peninjauan atas fasilitas klien bermanfaat untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai bidang usaha dan operasi klien karena akan diperoleh kesempatan untuk menemui pegawai kunci dan mengamati operasi dari tangan pertama.
Peninjauan langsung atas fasilitas fisik akan membantu auditor dalam memahami pengamanan fisik atas aktiva dan dalam menginterprestasikan data akuntansi dengan cara memberikan karangka visualisasi aktiva seperti persediaan dalam proses dan peralatan pabrik.

3. Menelaah Kebijakan Perusahaan
Keputusan dasar yang menyangkut kebijakan harus selalu dievaluasi dengan teliti sebagai bagian dari audit untuk menetapkan apakah manajemen memperoleh wewenang dari dewan komisaris untuk membuat keputusan tertentu dan untuk menyakinkan bahwa keputusan manajemen telah tercermin dalam laporan keuangan.

4. Mengidentifikasi Pihak – Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Dalam PSA 34 (SA 334) di definisikan sebagai perusahaan afiliasi, pemilik utama perusahaan klien, atau pihak lainnya yang berhubungan dengan klien, dimana salah satu pihak dapat mempengaruhi manajemen atau kebijakan operasi pihak lainnya. Transaksi hubungan istimewa adalah transaksi antara klien dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

5. Mengevaluasi Kebutuhan Akan Spesialis Dari Luar
Auditor harus memiliki pemahaman yang memadai mengenai Industriklien untuk menentukan apakah diperlukan seorang spesialis. Perencanaan yang baik diperlukan untuk meyakinkan bahwa seorang ahli siap jika diperlukan dan bahwa ahli itu benar-benar kompeten dan Independen terhadap klien.

• MEMPEROLEH INFORMASI MENGENAI KEWAJIBAN HUKUM KLIEN
1. Akte Pendirian Dan Anggaran Dasar Perusahaan
  • Akte Pendirian untuk mengakui sutau perusahaan sebagai satuan usaha yang berdiri sendiri
Didalamnya terdapat nama Perseroan, tanggal pendirian, jenis dan jumlah modal saham yang disahkan untuk ditempatkan, dan jenis kegiatan usaha yang boleh dilakukan oleh perseroan
  • Anggaran dasar mencakup peraturan dan prosedur yang ditetapkan oleh para pemegang saham perseroan. Didalamnya diuraikan hal-hal seperti tahun fiscal perseroan, frekuensi rapat pemegang saham, metode pemilihan para direktur dan kewajiban serta wewenang dari para pengurus perusahaan.
2. Notulen Rapat
Adalah catatan resmi rapat dewan direksi dan pemegang saham termasuk didalamnya adalah ikhtisar masalah terpenting yang didiskusikan dalam rapat ini dan keputusan yang dibuat oleh direksi dan pemegang saham.
Informasi yang tercakup dalam notulen rapat:
- Pengumuman deviden
- Otoritas penggajian untuk pejabat
- Persetujuan kontrak dan kesepakatan
- Otorisasi atas perolehan aktiva
- Persetujuan merjer
- Otorisasi pinjaman jangka panjang
- Persetujuan untk menggadaikan efek-efek
- Otorisasi pegawai yang berhak menandatangani cek
- Pelaporan mengenai kemajuan operasi peruahaan

3. Kontrak
Dalam memeriksa kontrak, perhatian utama dipusatkan pada segi kesepakatan hukum yang mempengaruhi pengungkapan, keuangan kontrak dapat mempunyai dampak penting pada laporan keuangan jika subyek dari kontrak harus disertakan secara langsung sebesar nilai uang tertentu.


Share

Cari Skripsi | Artikel | Makalah | Panduan Bisnis Internet Disini

Custom Search
 

Mybloglog

blogcatalog

Alphainventions.com

Followers

TUGAS KAMPUS Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template