ANALISIS PUISI | TUGAS KAMPUS

Forum MT5 (1 Post = 0.2$ )

ANALISIS PUISI

MAKALAH
ANALISIS PUISI
Untuk memenuhi tugas mata kuliah apresiasi sastra

I. TUGAS

FAJAR

(Pengarang : Dewan Sajak, A. Hasjmy)

Putih jernih terang temerang,
Sinar memanjang memancar diufuk timur,
Lembut bersih cahaya membayang,
Dikaki langit simbur-menyimbur.

Tersenyum riang gema dikarang,
Menyambut fajar turun ke taman,
Bersiul ramai burung di batang,
Memberi semangat gulita berjalan.

Sesudah menanti sekian saat,
Fajar terbit menampakkan diri,
Seluruh mayat turut bernajat,
Sama memuji Ilahi Robbi .

Sedang fajar yang biasa ini,
Demikian gembira sambutan maya,
Entah betapa agaknya nanti,
Kala menjelma fajar bahgia.


Tentukan Unsur fisik puisi di atas :

1. Bunyi :

a. Bunyi Efoni
adalah kombinasi-kombinasi bunyi yang merdu, bunyi yang indah
Putih jernih terang temerang
Lembut bersih cahaya memboyong
Di kaki langit simbur-menyimbur
Tersenyum riang bunga dikarang
Menyambut fajar turun ke taman
Bersiul ramai burung di batang
Fajar terbit menampakkan diri
Sama memuji ilahi robbi
Sedang fajar yang biasa ini
Demikian gembira sambutan maya

b. Bunyi kakofoni
adalah bunyi yang tidak merdu, bunyi yang terhambat pengucapannya, bunyi yang tidak indah, parau berat.
Sinar memancar diufuk timur
Memberi semangat gulita berjalan
Sesudah menanti sekian saat
Seluruh maya turut bernajat
Entah betapa agaknya nanti
Kala menjlema fajar bahgia

2. Rima atau sajak
adalah pola estetika bahasa yang berdasarkan ulangan suara yang diusahakan dan dialami dengan kesadaran pada puisi di atas bersajak ab ab.


3. Pemilihan kata diksi

a. Bahasa kiasan atau figurative language digunakan untuk mendapatkan diksi yang puitis.
1. Perumpamaan Epos adalah perbandingan yang dilanjutkan atau diperpanjang, yaitu dibentuk dengan cara melanjutkan sifat-sifat perbandingan lebih lanjut dalam kalimat-kalimat berturut-turut.
Putih jernih terang temerang

2. Metonomi
Pengungkapan dengan menggunakan suatu realitas tertentu, baik nama orang, benda atau sesuatu yang lain yang menampilkan makna-makna tertentu.
Dikaki langit simbur-menyimbur
sama memuji ilahi rabbi

3. Personifikasi
adalah merupakan kiasan yang mempersamakan benda mati dengan manusia, benda-benda mati dibuat berpikir, berbuat dan sebagainya seperti manusia.
Tersenyum riang bunga di karang
Memberi semangat gulita berjalan
Fajar terbit menampakan diri
Seluruh maya turut bernajat
Demikian gembira sambutan maya
Kala menjelma fajar bahgia


b. Citraan
adalah gambaran-gambaran angan dalam puisi untuk memperjelas peristiwa menimbulkan suasana yang khusus, untuk membuat suasana lebih hidup gambaran dalam pikiran dan pengindraan, serta menarik perhatian.

1. Citraan Penglihatan
Adalah citraan yang timbul oleh penglihatan
Putih jernih terang temerang
Sinar memanjang memancar diufuk timur
Fajar terbit menampakkan diri
Seluruh mayat turut bernajat
Tersenyum riang gema dikarang

2. Citraan pendengaran
Adalah citraan yang dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara.
Bersiul ramai burung di batang

3. Citraan Perabaan
Adalah citraan yang ditimbulkan atau citraan yang berkaitan dengan kulit.
Lembut bersih cahaya membayang

4. Citraan Gerak
Adalah citraan yang menggambar sesuatu yang sesungguhnya tidak bisa bergerak namun seolah-olah bergerak.
Dikaki langit simbur-menyimbur
Kala menjelma fajar bahgia

4. Tipografi dalam puisi berjudul FAJAR adalah tipografi lurus dan merupakan bentuk puisi baru

II. PUISI PAGI

PAGI

(Pengarang : Subagio Sastrowardoyo)

tepat pukul lima pagi
jagat mengental
malam menyeruak
menumpahkan noda disutra langit
diriku yang terbakar dekat dinding
kehabisan aruh berahi
dan juga kau
rambut yang terkait disela jari
tidak lagi membersihkan selera
nasikmu terhela di ranjang tua
siapa sempat bicara tentang dosa
telah terhenti suara lantang ditaman firdausi
suara laki yang tak mungkin berulang lagi

Unsur fisik puisi berjudul pagi :
1. Bunyi
a. Bunyi Efoni
rambut yang terkait disela jari
tidak lagi membersihkan selera
nasikmu terhela di ranjang tua

b. Bunyi Kakofoni
tepat pukul lima
pagi
jagat mengental
malam menyeruak
menumpahkan noda disutra langit
diriku yang terbakar dekat dinding
kehabisan aruh berahi
dan juga kau
siapa sempat bicara tentang dosa
telah terhenti suara lantang ditaman firdausi
suara laki yang tak mungkin berulang lagi

2. Pada puisi berjudul pagi menurut kelompok kami bersajak campuran

3. pemilihan kata diksi
a. Bahasa kiasan
1. Personifikasi
merupakan kiasan yang mempersamakan benda mati dengan manusia, benda-benda mati dibuat dapat berpikir, berbuat dan sebagainya seperti manusia.
malam menyeruak

2. Hiperbola
Adalah melebih-lebihkan atau keadaan yang sebenarnya, kiasan yang berlebihan.
menumpahkan noda disutra langit

3. Metonimi
Adalah pengungkapan dengan suatu realita tertentu, nama orang, benda atau sesuatu yang lain yang menampilkan makna-makna tertentu.
telah terhenti suara lantang ditaman firdausi

b. Citraan
1. Citraan Penglihatan
tepat pukul lima pagi

2. Citraan Pencecapan
tidak lagi membersihkan selera

3. Citraan Pendengaran
siapa sempat bicara tentang dosa
telah terhenti suara lantang ditaman firdausi
suara laki yang tak mungkin berulang lagi

4. Enjabemen
Pemenggalan sintaksis dalam larik.
tepat pukul lima
pagi

kehabisan arus berahi
dan juga kau

5. Tipografi dalam puisi berjudul pagi adalah tipografi lurus dan bentuk puisi baru.


III. Puisi Berjudul Surat Dari Ibu


SURAT DARI IBU

(pengarang : Asrul Sani)

Pergi kedunia luas, Anakku sayang
pergi ke hidup bebas
Selama angin masih angin buritan
dan matahari pagi menyinari daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau

Pergi kelaut lepas, anakku sayang
pergi ke alam bebas!
Selama hari belum petang
dan warna senja belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampau

Jika bayang telah pudar
dan elang laut pulang kesarang
angin bertiup kebenua
Tiang-tiang akan kering sendiri
dan nahkoda sudah tahu pedoman
Boleh engkau datang kepadaku!

Kembali pulang, anakku sayang
kembali kebalik malam!
Jika kapalmu telah rapat ketepi
Kita akan bercerita
“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari”

Analisis unsur batin yang terdapat dalam puisi di atas :
1. Membaca puisi berulang-ulang.
2. Puisi surat dari ibu bermakna kerinduan ibu terhadap anaknya.
3. Sense yang diperoleh berdasarkan makna judul puisi tersebut adalah seorang ibu yang menulis surat untuk anaknya karena merindukan anaknya.
4. Kata-kata yang termasuk lambang dan simbol adalah dunia luas, hidup bebas, angin buritan, laut lepas, alam bebas, petang, waktu lampau, tiang-tiang, balik malam, kapalmu, hidupmu pagi hari.
5. Memahami makna-makna tersebut.

- Dunia luas berarti keluar dari daerah semula.
- Hidup bebas artinya hidup tanpa tekanan, bebas memilih.
- Angin buritan berarti semasa kamu masih kecil.
- Laut lepas berarti pergi kedunia luar
- Alam bebas berarti kehidupan yang bebas memilih
- Petang berarti selama usia kita belum tua
- Waktu lampau berarti masa lalu
- Tiang-tiang berarti musim kemarau
- Balik malam berarti kembali ke daerah semula
- Kapalmu berarti jika kamu kembali
- Hidupmu yang pagi hari berarti bercerita rencana masa depan

6. Makna yang terdapat dalam tiap baris

a. Seorang ibu yang menyuruh anaknya untuk keluar dari daerah asalnya.
b. Seorang ibu yang menyuruh anaknya merantau.
c. Selama usia anak tersebut masih kecil.
d. Dan masih mempunyai semangat tinggi.
e. Dalam kehidupannya yang penuh semangat.
f. Seorang ibu yang menyuruh anaknya menuntut ilmu.
g. Pergi kedunia yang lebih bebas.
h. Selama anak tersebut masih muda.
i. Dan selama anak tersebut belum tua.
j. Sebelum tuhan mencabut nyawa.
k. Jika sudah selesai menuntut ilmu.
l. Dan jika telah tiba waktunya.
m. Dan kamu juga sudah mengerti kemana arah hidupmu.
n. Maka engkau boleh pulang.
o. Kembalilah pulang ke pangkuanku.
p. Jika kamu ada waktu maka kita akan bercerita.
q. Tentang cinta dan rencana masa depanmu.

7. Berdasarkan makna tiap baris dapat dihubungkan kalimat perkalimatnya. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa si ibu sangat merindukan anaknya dan berharap telah menuntut ilmu anaknya segera pulang dan menceritakan pengalamannya.

8. Pokok pikiran tiap bait yang diperoleh adalah :
a. Irama cepat
b. Menyuruh anaknya untuk menuntut ilmu
c. Irama lebih cepat
d. Dorongan kepada anaknya sebelum tua
e. Irama sedang
f. Jika sudah menuntut ilmu sebanyak mungkin kembali ke daerah asal
g. Irama lambat
h. Ibu yang ingin mendengarkan cerita hidup anaknya.

9. Walaupun ibunya merasa rindu kepada anaknya yang menuntut ilmu, ibunya tetap mendukung anaknya agar bersemangat dalam menuntut ilmu.
10. Sikap penyair terhadap pembaca melalui isi puisi tersebut adalah sikap memberi semangt untuk menuntut ilmu dinegeri orang sampai kapanpun.
11. Total of meaning atau totalitas makna dalam puisi tersebut adalah sikap kerinduan ibu terhadap anaknya.
12. tema dalam puisi tersebut adalah kerinduan, sedangkan pesan atau massage adalah tuntutlah ilmu setinggi-tingginya.



Share


Related Posts



0 komentar:

Cari Skripsi | Artikel | Makalah | Panduan Bisnis Internet Disini

Custom Search
 

Mybloglog

blogcatalog

Alphainventions.com

Followers

TUGAS KAMPUS Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template