getskripsi.com |
ANALISIS PENGUJIAN ISOLASI KABEL XLPE UNTUK SALURAN BAWAH PERMUKAAN LAUT Posted: 02 Nov 2009 11:43 PM PST Tahun 2005 Dalam menuju era ekonomi bebas dan industrialisasi sekarang ini, serta meningkatnya kebutuhan energi listrik oleh masyarakat, dilakukan upaya pengembangan pembangkit listrik alternatif seperti pembangkit listrik tenaga ombak, pembangkit listrik tenaga angin, serta pembangkit listrik tenaga surya. Energi listrik merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan dalam pembangunan nasional. Energi listrik digunakan sebagai sumber penerangan, penggerak, pemanas, dan elektronika. Untuk penyediaan tenaga listrik diperlukan peralatan listrik yang berhubungan satu sama lain yang secara keseluruhan membentuk suatu sistem tenaga listrik. Salah satu yang terpenting dalam sistem tenaga listrik tersebut adalah penggunaan kabel sistem tenaga. Khusus pendistribusian tenaga listrik ke konsumen dari pembangkit tenaga listrik tenaga ombak ataupun saluran distribusi melalui bawah permukaan laut, kabel yang digunakan biasanya kabel khusus yang dilapisi dengan isolasi yang tahan berada dibawah air laut. Suatu kabel tenaga dapat tersusun dari beberapa lapisan penghantar dan isolasi. Isolasi pada kabel tenaga merupakan hal yang sangat penting diperhatikan agar terhindar dari kerusakan yang berakibat pada kebocoran arus pada bahan isolasi. Isolasi berfungsi untuk memisahkan bagian-bagian yang mempunyai beda tegangan supaya di antara bagian-bagian tersebut tidak terjadi lompatan listrik atau percikan bunga api. Pada saluran daya listrik melalui bawah laut, isolasi kabel tenaga yang digunakan memiliki ketahanan terhadap pengaruh air laut. Isolasi ini khusus dibuat untuk kondisi tersebut, sehingga mengakibatkan biaya pembeliannya menjadi lebih mahal dibandingkan dengan kabel tenaga saluran bawah tanah. Kabel tenaga saluran bawah tanah memiliki bahan isolasi kabel yang sama dengan kabel tenaga saluran bawah laut, namun mempunyai konstruksi yang berbeda. Dari permasalahan yang terjadi, perlunya pengujian terhadap kelayakan kabel tenaga bawah tanah (underground cable) agar dapat menjadi alternatif lain penggunaan kabel bawah laut (submarine cable). |
Posted: 02 Nov 2009 11:42 PM PST Tahun 2008 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketercapaian standar kompetensi mahasiswa program KKN-PPL berdasarkan persepsi guru di SMKN 2 Depok yang dinilai dari delapan standar kompetensi mahasiswa program KKN-PPL yang telah ditetapkan oleh UPPL UNY. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat tercapainya standar kompetensi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang memberikan gambaran atau uraian suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Subyek penelitian sebanyak 31 guru pembimbing mahasiswa KKN-PPL di SMKN 2 Depok. Pengumpulan data menggunakan angket (kuesioner). Validitas dan reliabilitas dihitung menggunakan bantuan komputer program SPSS for windows versi 16.0 dengan taraf signifikan 5%. Koefisien alpha instrumen memahami karakteristik peserta didik sebesar 0,820, alpha cronbach untuk instrumen menguasai bidang studi sebesar 0,857, alpha cronbach untuk menguasai metodologi pembelajaran yang mendidik sebesar 0,892, alpha cronbach untuk memiliki kepribadian sebagai guru sebesar 0,861, alpha cronbach untuk memahami dinamika kehidupan sekolah sebesar 0,646, alpha cronbach untuk memiliki kemampuan mengelola program kegiatan sebesar 0,832, alpha cronbach untuk memiliki kemampuan pemberdayaan sekolah sebesar 0,771, dan alpha cronbach untuk memiliki potensi life skill sebesar 0,766 dalam kategori kuat dan sangat kuat. Teknik analisis data menggunakan teknik statistik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ketercapaian standar kompetensi mahasiswa KKN-PPL, ditinjau dari standar kompetensi: memiliki kemampuan mengelola (managerial) program kegiatan tercapai 82,26% (sangat tinggi); memiliki kepribadian (personality) sebagai guru tercapai 76,2% (tinggi); menguasai bidang studi tercapai 71,64% (tinggi); menguasai metodologi pembelajaran yang mendidik tercapai 70% (tinggi); memahami karakteristik peserta didik tercapai 66,47% (tinggi); memahami dinamika kehidupan sekolah (lembaga) tercapai 67,4% (tinggi); memiliki potensi life skill tercapai 66,4% (tinggi); memiliki kemampuan pemberdayaan sekolah tercapai 59,67% (cukup). Faktor pendukungnya adalah sebagian besar mahasiswa sudah berpengalaman dalam organisasi kampus, dan faktor penghambatnya adalah tidak berani melakukan program penyuluhan. |
You are subscribed to email updates from getskripsi.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 komentar:
Post a Comment