SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MOBIL PT. ASTRA CREDIT COMPANIES
ABSTRAK
Tugas Akhir dengan judul ”Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Mobil PT. Astra Credit Companies Cabang Kudus” dibuat dengan tujuan utama yaitu membuat suatu perangkat lunak yang diharapkan mampu membantu pelanggan dalam pengambilan keputusan menentukan layak tidaknya seorang pelanggan menerima kredit. Perangkat lunak ini merupakan salah satu bentuk dari Sistem Pendukung Keputusan.
Dalam Tugas Akhir ini dibangun perangkat lunak yang mengevaluasi kelayakan kredit pelanggan dan sebagai alat bantu Pengambilan Keputusan bagi Perusahaan.
Langkah-langkah dalam merancang sistem yang meliputi analisa sistem secara umum terperinci dengan menggunakan alat bantu Data Flow Diagram (DFD) dan Entry Relational Diagram (ERD), serta membuat rancangan tampilan dan rancangan Basis Data menggunakan MySQL Server. Pengembangan Perangkat Lunak SPK Kredit menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0.
Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Kredit
1. Latar belakang masalah
Dewasa ini dikata dihadapkan pada Perkembangan dunia usaha yang semakin luas di Indonesia. Perusahaan umumnya menghadapi persaingan yang sangat ketat, oleh karena itu perusahaan harus mampu meningkatkan produktivitas bukan sekedar untuk mempertahankan kelangsungan hidup, agar tujuan utama untuk memaksimalkan laba dapat tercapai.
Perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam suatu perusahaan harus dapat dimonitor oleh pimpinan perusahaan, hal ini dapat tercapai apabila tersedia informasi yang cukup. Semakin besar suatu perusahaan semakin banyak informasi yang dibutuhkan dan persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha, memacu perusahaan untuk mendapatkan informasi yang cepat, relevan, tepat waktu dan dapat dipercaya. Informasi merupakan faktor yang sangat berharga, hal ini dapat dimengerti karena informasi merupakan acuan utama untuk mengambil kebijakan perusahaan. Dalam hal ini mengenai kebijakan pemberian kredit mobil kepada pelanggan pada PT. Astra Credit Companies (ACC) Cabang Kudus. Merancang suatu sistem informasi pendukung keputusan pemberian kredit yang baik diperlukan suatu analisis tentang kebutuhan informasi apa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Perusahaan menetapkan kebijakan dalam pemberian kredit antara lain menetapkan standart untuk menerima atau menolak resiko kredit, yaitu menentukan siapa yang berhak menerima kredit yang telah memenuhi syarat Five C, bagaimana karakter pelanggan (Charakter), Kapasitas melunasi kredit (Capacity), kemampuan modal yang dimiliki pelanggan (Capital), jaminan yang dimiliki pelanggan untuk menanggung resiko kredit (collateral) dan kondisi keuangan pelanggan (Condition); memutuskan bagaimana membiayai piutang (dapat diperoleh dari kredit umum, factoring, bantuan keuangan dari sesame group); menetapkan siapa yang menangung resiko kredit ( dapat menggunakan perusahaan asuransi ); menetapkan kebijakan dan praktek penagihan, menghindari suboptimasi oleh masing-masing departemen.
Perusahaan melakukan penjualan kredit berarti terdapat piutang dalam perusahaan. Oleh karena meningkatnya penjualan kredit, piutang juga semakin meningkatnya dan diperlukan pengawasan yang lebih ketat atas pelanggan. Adanya data yang lengkap mengenai pelanggan dalam kapasitas melunasi piutangnya, dan syarat-syarat lainya akan mempermudah keputusan untuk pemberian kredit selanjutnya kepada pelanggan tersebut.
PT. ACC Cabang Kudus telah memiliki pola kebijakan tersendiri, dimana kebijakan yang ada sudah cukup memadai Five C : Charakter, Capacity, Capital, Collateral dan Condition, semua informasi ini dapat diperoleh dari pertemuan denag asosiasi kredit atau dari eksternal information, seperti laporan data yang dapat digunakan dalam menganalisis kredit dan rating dari perusahaan-perusahaan. Sumber informasi lainya adalah kuantitatif yang menggambarkan kemungkinan pelanggan membayar secara on time atau tidak dapat membayar atau bangkrut. Dalam menetapkan kebijakan kredit, perusahaan harus merumuskan terlebih dahulu standart kredit dan syarat-syarat kredit.
Data yang diperlukan sebagai syarat kredit diantaranya adalah : KTP, performa income, mutasi keuangan selama 3 bulan terakhir, Pekerjaan, Kartu Keluarga (jumlah anggota keluarga), lokasi atau yempat tinggal, persetujuan suami/istri dan punya asset yang dapat dijaminkan jika suatu waktu pelanggan cacat angsuran kemudian akan dilakukan survei lapangan dan selanjutnya hasil survei dianalisis, setelah itu hasil analisis diserahkan kepada pengmbil keputusan. Penilaian kelayakan kredit yang dilakukan perusahaan masih menggunakan cara manual dan database yang digunakan masih dalam bentuk kertas, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk pengolahan dan kendala terbesar adalah kesulitan dalam penyimpanan atau pencarian arsip yang telah tersimpan jika akan dicocokkan dengan informasi/pedoman yang baru diperoleh, serta tak lupa masalah pembuatan laporan yang terlambat terkadang juga menghambat penyampaian informasi kepada pimpinan perusahaan.
Sistem informasi yang baik diperlukan untuk mencegah kesalahan-kesalahan dan kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu didalam atau diluar perusahaan. Untuk penyajian sistem pendukung pengambilan keputusan pemberian kredit mobil akan dilakukan dengan bantuan teknologi komputer. Pengembangan sistem informasi berbasis komputer merupakan bagian dari pengembangan sistem (system development). Pengembangan sistem dapat berarti membangun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membangun sistem informasi berbasis komputer dan menuangkanya dalam bentuk laporan tugas akhir dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Mobil PT. Astra Credit Companies Cabang Kudus.”
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian tugas akhir Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Mobil PT. ACC Cabang Kudus, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
a. Penilaian kelayakan kredit yang dilakukan perusahaan masih menggunakan cara manual dan database yang digunakan masih dalam bentuk kertas, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk pengolahan dan kendala terbesar adalah kesulitan dalam penyimpangan atau pencarian arsip yang telah tersimpan jika akan dicocokkan dengan informasi/pedoman yang baru diperoleh, serta tak lupa masalah pembuatan laporan yang terlambat terkadang juga menghambat penyampaian informasi kepada pimpinan perusahaan.
b. Adanya sistem informasi yang baik sangat diperlukan alat bantu pengambilan keputusan. Peningkatan kualitas keputusan ini lebih ditunjang lagi apabila didukung oleh suatu sistem pendukung berbasis komputer. Pengembangan SPK kredit ini dimakudkan untuk memberi dukungan kepada pengambilan keputusan berdasarkan kebutuhan dengan cepat dan akurat.
3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian dan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
a. Membangun perangkat lunak yang berfungsi sebagai alat bantu pengambilan keputusan bagi manager untuk pemberian kredit kepada pelanggan. SPK Kredit yang dibuat menyediakan alternatif metoda pada peramalan atau perhitungan kelayakan pelanggan berdasarkan 2 hal Five C dan Kuantitatif, yang dibutuhkan pengambilan keputusan sebagai bahan petimbangan.
b. Model pengambilan keputusan yang akan dipergunakan yaitu The Satisficing Models.
c. Mengintegrasikan kedalam database data-data pelanggan untuk mempercepat proses pengolahannya dan menyediakan laporan atau report.
d. Sistem yang akan dibangun untuk kebutuhan Single User.
4 . Pembatasan Masalah
Laporan tugas akhir ini disusun berdasarkan data-data yang diperoleh. Karena luasnya bidang yang dihadapi penulis maka ruang lingkup masalah dibatasi sebagai berikut :
a. Tugas Akhir ini hanya membahas permasalahan atau perhitungan kelayakan pemberian kredit kepada seoarang pelanggan, tidak membahas kredit di perusahaan secara keseluruhan (kapasitas melunasi kredit, penagihan kredit, dll).
b. Proses dibatasi sampai tingkat layak atau tidak layaknya seseorang pelanggan menerima kredit, hanya sebagai alat Bantu pengambil keputusan, tidak membahas kebijakan yang akan diambil perusahaan.
c. Pengembangan SPK Kredit direalisasikan hanya sampai pada tahap pembuatan perangkat lunak SPK Kredit, implementasi SPK Kredit ke pemakai akhir yang meliputi evaluasi SPK Kredit, tidak membahas pelatihan pemakai.
5. Manfaat Penelitian
Hasil tugas akhir ini diharapkan akan berguna dan bermanfaat :
1. Bagi Penulis
Menambahkan pengetahuan dan pengalaman penulis dalam hal pembuatan sistem pendukung keputusan khususnya dalam hal kelayakan pemberian kredit, serta menerapkan disiplin ilmu yang telah diperoleh dalam perkuliahan untuk dikembangkan dilingkungan luar melalui instansi yang bersangkutan.
2. Bagi Akademik
Dapat menjadi acuan dan dorongan bagi akademik untuk dijadikan tolak ukur keberhasilan selama ini dalam mendidik dan membekali ilmu bagi penulis sebelum masuk ke dunia masyarakat yang lebih luas.
3. Bagi Instansi
Memberikan kemudahan kepada PT. ACC Cabang Kudus didalam pengambilan keputusan penentuan layak tidaknya konsumen mendapatkan kredit mobil, dengan menggunakan komputer dan meningkatkan kinerja perusahaan dalam meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan/konsumen.
6. Tinjauan Pustaka/Landasan teori
6.1 Definisi Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan atau dikenal dengan Decision Support System (DSS), pada tahun 1970-an sebagai pengganti istilah Management Information System (MIS). Tetapi pada dasarnya SPK merupakan pengembangan lebih lanjut dari MIS yang dirancang sedemikian rupa sehingga bersifat interaktif dengan pemakainya. Maksud dan tujuan dari adanya SPK, yaitu : untuk mendukung pengambil keputusan memilih alternatif keputusan yang merupakan hasil pengolahan informasi-informasi yang diperoleh/tersedia dengan menggunakan model-model pengambilan keputusan serta untuk menyelesaikan masalah-masalah bersifat struktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur.
Kerangka dasar pengambilan keputusan manajerial dalam tipe keputusan dibagi menjadi :
1. Terstruktur
Berisi masalah rutin yang sering terjadi, solusinya adalah standar dan baku. Prosedur yang berisi solusi terbaik dari pemecahan masalah yang ada atau mendeteksi solusi standar. Teknologi yang digunakan sistem informasi manajemen (SIM) dan penelitian operasional.
2. Tidak Terstruktur
Berisi masalah kompleks menggunakan pemecahan masalah yang tidak standar. Pencarian solusi ini melibatkan intuisi manusia sebagai basis pembuat keputusan. Teknologi yang digunakan adalah sistem pakar.
3. Semi Terstruktur
Merupakan gabungan antara keputusan terstruktur dengan tidak terstruktur, solusi masalah merupakan gabungan antara prosedur solusi standar dengan kemampuan individu manusia. Pengambilan keputusan ini tidak hanya memberikan solusi tunggal tetapi juga memberikan alternatif solusi. Teknologi yang digunakan adalah sistem pendukung keputusan.
6.2 Penilaian Kelayakan Menerima Kredit
Berikut ini adalah penilaian kredit berdasarkan kebijakan perusahaan :
6.2.1 Pengertian Penilaian Kelayakan Menerima Kredit
Penilaian kelayakan menerima kredit seorang pelanggan mutlak harus dilakukan untuk mengetahui kemampuan seorang pelanggan dalam memenuhi kewajibanyamembayar tagihan kredit apabila permohonan kredit pelanggan tersebut disetujui.
Pada dasarnya penilaian kelayakan menerima kredit itu terbagi atas beberapa definisi sebagai berikut :
1. Penilaian kelayakan menerima kredit ini merupakan evaluasi terhadap pelanggan secara keseluruhan.
2. Penilaian kelayakan menerima kredit ini pada dasarnya merupakan suatu proses mengestimasi dan menentukan nilai kelayakan seorang pelanggan menerima kredit.
3. Penilaian kelayakan menerima kredit ini membandingkan realita nyata dengan standard yang ada pada perusahaan.
4. Penilaian kelayakan menerima kredit ini dilakuakan oleh Manager.
5. Penilaian kelayakan menerima kredit ini menentukan kebijakan selanjutnya.
6.2.2 Dasar Penilaian
Dasar penilaian adalah uraian lengkap mengenai pelanggan baru maupun pelanggan lama yang dalam hal ini mengajukan permohonan kredit kendaraan bermotor di PT. ACC cabang Kudus, dengan penilaian tertentu.
Dalam penilaian ini biasanya digunakan suatu tolak ukur tertentu yang disebut Standard. Sebuah Standard dapat dianggap sebagai pengukur yang ditetapkan, sesuatu yang diusahakan, sebuah model untuk pembandingan, sesuatu alat untuk membandingkan suatu hal dengan hal lainnya.
Secara garis besar Standard dibedakan atas :
1. Tangible Standard, yaitu sasaran yang dapat ditetapkan alat ukur atau Standardnya. Standard ini dubagi atas :
a. Standard dalam bentuk fisik yang terbagi atas Standard kuantitas, Standard kualitas, dan waktu
b. Standard dalam bentuk uang yang terbagi atas Standard biaya, Standard penghasilan, Standard investasi.
2. Intangible Standard, yaitu sasaran yang tidak dapat ditetapkan alat ukur atau Standardnya. Misalnya Standard perilaku, kedisilinan dalam membayar tagihan dan lain sebagainya.
6.2.3 Unsur-unsur yang dinilai
Unsur-unsur yang diperlukan untuk dinilai sebagai syarat kredit diantaranya adalah : KTP, performa income, mutasi keuangan selama 3 bulan terakhir, pekerjaan, Kartu Keluarga (jumlah anggota keluarga), lokasi tempat tinggal, persetujuan suami/istri, dan punya asset yang dapat dijaminkan waktu pelanggan cacat angsuran.
7. Metode Penelitian
7.1 Objek Penelitian
Dalam penulisan Tugas Akhir ini yang menjadi obyek penelitian adalah PT. Astra Credit Companies Cabang Kudus Jl. R. Agil Kusumadya no.32 Jati Kulon Kudus
Sumber data
1. Data Primer
Sumber data yang diperoleh langsung dari lapangan, yaitu berupa wawancara langsung dengan pimpinan atau karyawan di PT.ACC cab. Kudus.
2. Data sekunder
Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data sebagai sumber pelengkap teori data primer yang diperoleh dari perpustakaan dan internet yaitu berupa pengertian, konsep-konsep dan definisi-definisi yang berhubungan dengan penyusunan tugas akhir ini.
7.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini yaitu :
a. Studi Pustaka
Penelitian dengan mempelajari karangan ilmiah yang relevan dengan pembahasan tugas akhir dan buku-buku yang memiliki hubungan dengan masalah yang akan dibahas. Dalam hal ini penulis menggunakan buku-buku maupun referensi yang terdapat di perpustakaan Universitas Dian Nuswantoro Semarang guna menunjang pembuatan laporan tugas akhir.
b. Penelitian dan Mengunjungi Situs (Research and Site Visits)
Kunjungan situs merupakan bentuk penelitian yang khusus. Dengan menjelajahi internet, kita dapat memperoleh informasi yang banyak dari berbagai referensi dan sudut pandang yang berbeda-beda. Segala informasi dan data yang didapat, diharapkan dapat berguna dan bermanfaat dalam menunjang penbuatan laporan tugas akhir.
c. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah metode untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada narasumber. Metode ini dilakukan penulis dengan cara tanya jawab secara langsung dan juga melalui email mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
8. Tahap – Tahap Pengembangan Sistem
8.1 Analisa Sistem
Analisis sistem merupakan tahap yang terpenting dalam siklus hidup pengembangan sistem, karena jika terjadi kesalahan pada tahap ini, akan menyebabkan kesalahan juga ditahap-tahap berikutnya.
Tahap-tahap dalam analisis sistem PT. ACC cab. Kudus :
1. Mengidentifikasi masalah yang ada
Identifikasi masalah merupakan langkah pertama dalam menganalisa sistem. Meliputi identifikasi penyebab masalah, identifikasi titik keputusan dan mengidentifikasi personil kunci dalam sistem.
2. Memahami kinerja dari sistem yang ada
Artinya mempelajari secara terperinci bagaimana sistem yang ada beroperasi dengan menggunakan teknik pengumpulan data untuk mengumpulkan data secara mendetail, sehingga diperoleh pemahaman tentang keadaan sistem dan mengetahui permasalahan-permasalahan dan hambatan-hambatan yang terjadi di PT. ACC cab. Kudus.
3. Menganalisis hasil penelitian
Hasil penelitian perlu dianalisis sehingga analis sistem dapat menemukan jawaban apa yang menjadi penyebab masalah tersebut.
4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis
Semua hasil yang didapat dari penelitian perlu dilampirkan pada laporan hasil analisis ini, sehingga manajemen dan user dapat memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh.
9. Jadwal Penyusunan Tugas Akhir
.....................................................
10. Daftar Pustaka
www.google.com/Decision Support system/,diakses tanggal 6maret 2009
http://www.lesantoso.com/articles/sistem-pendukung-keputusan-untuk-masalah-optimisasi-multikriteria/, diakses tanggal 7maret 2009
Turban, Efraim, Aronson, Jay E, and Liang,Ting Peng. Decision Support Systems and Intelligent Systems. 7th Edition. Upper Saddle
River: Prentice-Hall, 2005
Irfan Subakti., Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System), Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 2002
Dharma Tintri E. Sudarsono, Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Pemilihan MetodeAudit PDE Pada Auditor Internal, Universitas Gunadarma, 2004
McLeod Jr,Raymond & George P.Schell(2007). Terjemahan : Ali akbar Yulianto & Afia R. Fitriati (2008). Jakarta : Salemba Empat.
0 komentar:
Post a Comment