Manusia secara hakiki merupakan makhluk-sosial, karena memiliki naluri untuk selalu hidup bersama dengan manusia lainnya yang disebut gregariousness. masyarakat merupakan suatu sistem sosial, karena di dalamnya terdapat unsur-unsur sosial. Unsur-unsur sosial tersebut adalah individu-individu yang saling berhubungan satu dengan yang lain, saling membantu, dan berada dalam satu kesatuan kehidupan sosial yang membentuk suatu pola interaksi yang teratur dan melembaga. Keseluruhan hubungan sosial tersebut dalam kelompok maupun masyarakat membentuk struktur sosial. struktur sosial mencakup berbagai hubungan sosial antara individu-individu secara teratur pada waktu tertentu dan merupakan keadaan statis dari suatu sistem sosial.
Struktur sosial adalah suatu gambaran yang menunjukkan adanya jalinan unsur-unsur sosial yang pokok yaitu lapisan sosial, lembaga sosial, dan kelompok sosial. struktur sosial diartikan sebagai hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan peranan sosial.
istilah struktur sosial dapat disimpulkan sebagai tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang di dalamnya terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan dan batas-batas peringkat dapat disimpulkan sebagai tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang di dalamnya terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan dengan batas-batas peringkat unsur-unsur sosial yang menunjuk pada suatu keteraturan perilaku, sehingga dapat memberikan bentuk sebagai suatu masyarakat.
Struktur sosial memiliki empat elemen dasar, yaitu kedudukan sosial, peran sosial, kelompok sosial, dan institusi sosial.
Kedudukan sosial adalah posisi seseorang dalam kelompok sosial atau masyarakat secara umum sehubungan dengan keberadaan orang lain disekitarnya.
Konflik kedudukan (status) diartikan sebagai konflik batin. Konflik kedudukan (conflik status) dapat dibedakan menjadi tiga :
a. Konflik kedudukan bersifat individu, merupakan konflik status yang dirasakan oleh orang yang bersangkutan dalam batinnya.
b. Konflik kedudukan antar kelompok.
c. Konflik kedudukan antar individu.
Seseorang dalam masyarakat yang memiliki beberapa macam kedudukan sekaligus, maka biasanya yang menonjol hanya satu kedudukan yang utama. Kedudukan yang melekat pada seseorang dapat terlihat pada kehidupan sehair-hari melalui ciri-ciri tertentu yang dinamakan prestise simbol (Status Simbol).
Contoh status simbol adalah gelar kesarjanaan. Peran adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan kedudukan (status sosialnya). Peran sangat penting dalam struktur sosial karena mengatur perilaku seseorang dalam masyarakat, berdasarkan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Dalam kenyataan hidup sehari-hari peran yang harus dipentaskan seseorang biasanya beragam, karena seseorang dalam kehidupannya tidak hanya memerankan satu peran.
Peran anggotanya yang berbeda-beda menimbulkan struktur yang berbeda-beda pula, sehingga menimbulkan terjadinya ketidaksamaan dalam masyarakat (ketidaksamaan sosial). Ketidaksamaan sosial merupakan perbedaan-perbedaan yang terlihat antara individu-individu atau kelompok-kelompok yang menjadi anggota masyarakat.
Stratifikasi sosial atau pelapisan sosial merupakan gejala umum yang dapat ditemukan pada setiap masyarakat. Pelapisan masyarakat mulai ada sejak masyarakat mengenal kehidupan bersama. Stratifikasi berasal dari kata stratum, yang artinya lapisan. Istilah stratifikasi sosial mempunyai arti yang sama dengan pelapisan sosial, yaitu pembedaan penduduk atau para warga masyarakat ke dalam lapisan-lapisan secara hierearkhis (bertingkat).
Inti dari stratifikasi sosial adalah perbedaan akses golongan satu dengan golongan masyarakat lain dalam memanfaatkan sumber daya.
Ada tiga aspek karakteristik stratifikasi sosial.
a. Perbedaan kemampuan atau kesanggupan. Anggota masyarakat yang menduduki strata tinggi, memiliki kesanggupan dan kemampuan lebih besar dibandingkan anggota masyarakat dibawahnya.
b. Perbedaan gaya hidup.
c. Perbedaan hak dan akses dalam memanfaatkan sumber daya.
Bentuk-bentuk pelapisan sosial dibedakan menjadi tiga macam, yaitu kelas ekonomi, kelas politik, dan kelas kriteria sosial. Pelapisan sosial yang didasarkan pada kriteria ekonomi akan berkaitan dengan aktivitas pekerjaan, kepemilikan atau kedudukannya.
Macam-Macam Stratifikasi
Dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
a. Status yang diperoleh secara alami
1) Stratifikasi Berdasarkan Perbendaan Usia
Pada kelompok masyarakat tertentu, anak tertua mempunyai status yang lebih tinggi daripada anak yang lebih kecil atau muda.
2) Stratifikasi Berdasarkan Senioritas
3) Stratifikasi Berdasarkan Jenis Kelamin
4) Stratifikasi Berdasarkan Sistem Kekerabatan
5) Stratifikasi Berdasarkan Keanggotaan dalam Kelompok Tertentu
b. Status yang diperoleh melalui serangkaian usaha
1) Stratifikasi Sosial dalam Pendidikan
2) Stratifikasi dalam Bidang Pekerjaan
3) Stratifikasi dalam Bidang Ekonomi
Pengertian Diferensiasi Sosial
Diferensiasi atau perbedaan sosial adalah perbedaan warga masyarakat ke dalam golongan-golongan atau kelompok-kelompok secara horizontal (tidak bertingkat). Diferensiasi sosial menunjukkan adanya keanekaragaman dalam masyarakat.
Bentuk-bentuk diferensiasi sosial dalam masyarakat ada 5 macam.
a. Berdasarkan Perbedaan Ras dan Etnik
b. Berdasarkan Agama dan Kepercayaan
c. Berdasarkan Perbedaan Jenis Kelamin
d. Berdasarkan Perbedaan Profesi
e. Berdasarkan Klan
Konflik merupakan hal yang wajar dalam setiap masyarakat. Konflik merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Konflik sebagai proses sosial, dilatar belakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa oleh individu dalam suatu interaksi sosial, seperti perbedaan ciri fisik, adat-istiadat, keyakinan, pengetahuan, dan sebagainya.
GEJALA-GEJALA KONFLIK
Adapun gejala-gejala yang menunjukkan terjadinya suatu konflik adalah sebagai berikut :
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONFLIK SOSIAL
1. Perbedaan individu
2. Perbedaan latar belakang kebudayaan
3. Perbedaan kepentingan
4. Perubahan nilai yang cepat
MACAM-MACAM KONFLIK SOSIAL DI MASYARAKAT
Macam-macam konflik sosial yang timbul di masyarakat dibedakan menjadi :
- Berdasarkan Tingkatnya
- Berdasarkan Jenisnya
- Kekerasan
- Kerusuhan Massa
BENTUK PENGADILAN KONFLIK SOSIAL
Ada tiga macam bentuk pengendalian konflik
1. Konsiliasi
2. Mediasi
3. Arbitrasi
DAMPAK KONFLIK SOSIAL
1. Akibat positif
a. Bertambahnya soilidaritas dalam kelompok.
b. Munculnya pribadi-pribadi yang tahan uji dalam menghadapi berbagai situasi konflik.
c. Munculnya kompromi apabila pihak berkonflik dalam kekurangan seimbang. Contohnya, adanya kesadaran untuk berdamai/bersatu dari pihak-pihak yang terlibat konflik karena dirasakan bahwa konflik yang berlarut diantara mereka tidak membawa keuntungan bagi keduanya.
2. Akibat negatif
a. Terjadinya disorganisasi, keretakan bahkan sampai pecahnya kesatuan kelompok maupun organisasi tertentu.
b. Disintegrasi yaitu pemisahan diri dari para pengikut atau anggota karena alasan tertentu atau ketidaksesuaian aspirasi, misalnya pendirian partai baru.
c. Kehancuran harta benda dan jatuhnya korban jiwa.
d. Munculnya dominasi kelompok pemegang konflik terhadap kelompok yang kalah.
Pengertian Kelompok Sosial
Dalam menghadapi tantangan alam sekelilingnya manusia harus menggunakan pikiran, perasaan serta keinginan-keinginannya. Kelompok merupakan kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
Faktor-Faktor Pembentuk Kelompok Sosial
a. Kedekatan
b. Kesamaan
Tipe-Tipe Umum Kelompok Sosial
a. Kategori statistik, adalah pengelompokan atas dasar ciri tertentu yang sama.
b. Kategori sosial, menurut Koentjaraningrat, adalah kesatuan manusia yang terwujud karena adanya suatu ciri-ciri obyektif yang dikenakan pada manusia-manusia tersebut.
c. Kelompok sosial
d. Kelompok tidak teratur yaitu berkumpulnya orang di suatu tempat pada waktu yang sama dan memiliki pusat perhatian yang sama.
e. Organisasi formal, yaitu kelompok sosial yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan telah ditentukan terlebih dahulu.
Pengertian Masyarakat Multikultural
Masyarakat multikultural atau masyarakat banyak budaya, dalam istilah lain disebut juga masyarakat majemuk.
Hubungan kelompok sosial dengan masyarakat multikultural
Integrasi Sosial
Di dalam integrasi sosial terdapat unsur-unsur berikut ini :
1) Seluruh anggota masyarakat saling mengisi satu sama lain dan tiak saling merintangi atau saling merugikan.
2) Terdapat konsensus atau kesepakatan antar-kelompok mengenai norma-norma, nilai-nilai sosial yang bersifat dasar atau umum sehingga dapat memberi arah dalam mencapai tujuan dan cita-cita bersama.
3) Norma-norma tersebut dapat bertahan dalam waktu yang relatif lama, dan tidak berubah-ubah (konsisten).
Hal-Hal yang Menghambat Proses Integrasi Sosial
Primordial adalah ikatan-ikatan dalam masyarakat yang dibawa sejak lahir atau bersifat asli seperti kesukuan, kekerabatan, ras, agama, tradisi, asal usul daerah, dan sebagainya.
Hal-hal yang mendorong terbentuknya primordialisme, adalah :
a. Adanya sesuatu yang dianggap istimewa oleh suatu kelompok.
b. Adanya batas untuk mempertahankan keutuhan suatu kelompok terhadap ancaman dari luar.
c. Adanya nilai-nilai yang berkaitan dengan sistem keyakinan, seperti nilai-nilai agama.
Konflik timbul persebaran kekuasaan yang terbatas untuk orang-orang atau kelompok tertentu saja. Konflik merupakan gejala kemasyarakatan yang senantiasa melekat di dalam kehidupan setiap masyarakat sehingga konflik tidak mungkin dihilangkan. Konflik akan hilang bersama hilangnya masyarakat itu sendiri.
Masyarakat Indonesia yang Multikultural
Masyarakat multikultural berdasarkan ras, suku, bangsa, dan agama
Masyarakat Indoensia bersifat multikultural karena terdiri berbagai individu dengan latar belakang ras, suku bangsa, dan agama yang beraneka ragam.
Multikultural Berdasarkan Ras
Perbedaan-perbedaan tertentu seperti tampak pada perbedaan warna kulit, warna rambut, bentuk kepala, indeks muka, dan perbedaan fisik lainnya.
0 komentar:
Post a Comment