HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PEROKOK PASIF DI KALANGAN MAHASISWA
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Negara Indonesia masih menghadapi berbagai masalah dalam pelayanan kesehatan. Dalam publikasi WHO Report 2000 yang membuat peringkat Health Care System pada 191 negara di dunia, Negara dengan system pelayanan kesehatan terbaik adalah Perancis sementara Negara singapura menempati urutan ke-6, ,jepang ke-10,Thailand ke-47,Malaysia ke-49,Filipina ke-60 dan Indonesia ternyata hanya menduduki urutan ke-92. Penyakit paru merupakan salah satu masalah kesehatan utama kita. Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) dari waktu ke waktu tampak bahwa sekitar sepertiga morbiditas dan mortalitas di Negara kita adalah penyakit paru.
Merokok di Indonesia ternyata menduduki peringkat ke-4 tertinggi di dunia sehingga dalam himbauannya Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiranto Arismunandar dalam dialog interaktif yang diadakan di Surabaya pada hari Rabu 3 April 2002 dengan tema “Bimbinglah Anak Kita Untuk Tidak Merokok” meminta kepada pemerintah untuk membuat peraturan larangan merokok bagi anak anak dan remaja,khususnya yang masih sekolah. Tanpa adanya peraturan niscaya imbauan larangan merokok dibutuhkan lembaga legislative. Selama larangan belum ada,maka anak anak usia sekolah yang merokok makin meningkat. Merokok yang dilakukan sejak usia anak dapat menyebabkan prestasi dan produktifitas menurun. Anjuran untuk tidak merokok dan penurunan jumlah perokok sendiri menurut Wiranto dapat dilakukan secara sistematik dan berkelanjutan baik secara langsung maupun tidak langsung. Namun perlu diketahui pada dasarnya usaha berhenti merokok merupakan proses mental yang memerlukan kemauan yg keras dan disiplin pribadi yang tinggi.
Para peneliti melakukan definisi atas perokok pasif dengan mengatakan mereka adalah orang yang tidak pernah merokok tapimegisao asap rokok yang sama bahayanya dengan perokok aktif itu sendiri , karena racun pada tembakau juga diisap oleh perokok pasif itu.
Factor social yang mempengaruhinya antara lain social ekonomi dengan tingkat pengetahuan yang rendah,remaja dari orang tua yang perokok dan orang tua yang golongan buruh.
Asap rokok mengandung sekitar 4000 bahan kimia, dan 43 diantaranya merupakan bahan kimia yang bersifat karsinogen (zat kimia yang menimbulkan kanker). Dari begitu banyaknya bahan kimia, yang dihirup perokok aktif hanya 15 persen. Sementara 85 persen lain dilepaskan dan dihirup para perokok pasif.
Asap rokok yang dihirup perokok pasif disebut sidestream smoke (asap samping). Dari sebatang rokok yang terbakar, dihasilkan asap samping dua kali lebih banyak daripada asap utama. Resiko kesehatan perokok pasif sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perokok aktif.
Perokok pasif beresiko terserang beberapa penyakit. Misalnya infeksi paru dan telinga, gangguan pertumbuhan paru, atau bahkan dapat menyebabkan kanker paru. Paparan asap rokok juga memberi pengaruh buruk pada pankreas, sebagai regulator insulin gula. Sehingga perokok pasif juga terancam penyakit diabetes.
Semakin sering menghirup asap rokok, akan rawan terkena infeksi. Karena asap ini mengandung zat yang dapat menurunkan daya tahan tubuh. Jika kita berada pada lingkungan perokok, disarankan menambah asupan vitamin C.
Untuk mengamankan kesehatan dari pengaruh asap rokok, kita bisa memisahkan diri kurang lebih sekitar 180 cm dari perokok aktif. Yang paling penting, kita juga harus menghindar dari arah terpaan kepulan asap si perokok.
Jumlah anak yang tinggal serumah dengan seorang perokok dan menunjukkan hasil tes kulit tuberkulin positif adalah 34 persen, sedangkan anak yang bukan perokok pasif 21 persen. Namun, perbedaan ini tidak bermakna secara statistik. Walaupun demikian, terdapat hubungan yang bermakna antara merokok pasif dan tes kulit tuberkulin positif pada 172 rumah yang salah satu penghuninya menderita tuberkulosis. Anak yang tinggal dalam kondisi ini mempunyai kecenderungan positif terinfeksi sebesar hampir lima kali dibandingkan anak-anak lainnya. “Rokok pasif dapat mempengaruhi sistem imun anak, sehingga meningkatkan risiko terinfeksi,”den Boon menjelaskan. Paparan rokok tembakau mengubah fungsi sel, seperti mengurangi laju bersihan zat-zat yang dihirup dan permeabilitas abnormal sel dan pembuluh darah.
Para peneliti mencatat bahwa di berbagai negara berkembang dengan angka tuberkulosis yang tinggi, prevalensi merokok meningkat dengan cepat, terutama pada wanita. Jumlah wanita yang merokok menimbulkan kekuatiran karena mereka mengekspos anak-anak mereka pada rokok tembakau.
Temuan susenas 2001 menunjukkan umur dini mulai merokok yang terus meningkat disertai lama rokok dan dosis rokok yang cukup tinggi pada sebagian besar perokok laki2. Hal yang perlu diwaspadai adalah dampak negative asap rokok terhadap individu di sekeliling atau perokok pasif. Hal analisis menunjukkan prevalensi perokok pasif di Indonesia sebesar 48,9% atau 97.560.002 penduduk yaitu pada laki laki 31,8% dan pada perempuan 66%. Di setiap provinsi prevalensi perokok pasif pada perempuan selalu lebih tinggi daripada laki laki, pada perempuan berkisar antara 46,3% - 76,9% dan pada laki laki berkisar antara 22,6% - 38,5%. Prevalensi rokok tertinggi adalah pada kelompok umur balita dan anak 5-14 tahun laki laki maupun perempuan. Pada kelompok umur 15 tahun ke atas prevalensi perokok pasif pada perempuan tetap tinggi yaitu berkisar antara 68,8%-56,3%. Sedangkan pada laki laki sangat rendah pada umur yang semakin tua yaitu sebesar 51,1% pada umur 15-19 tahun dan mencapai 5,3% pada umur 50 tahun ke atas.
Hasil perhitungan menunjukan jumlah populasi perokok pasif perempuan yang beresiko terkena kanker saluran napas sebesar 48,594 penduduk dan total biaya yang harus da keluarkan tiap penderita kanker paru setiap tahunnya sebesar Rp. 8.712.000,- dengan demikian perkiraan jumlah biaya yang hilang karena populasi perokok pasif perempuan yang menderita kanker saluran napas adalah sebesar Rp. 42.335.000,- setiap tahun.
Resiko kesehatan pada perokok pasif cenderung lebih besar dari perokok aktif. Resiko kesehatan ini terkait sekali dengan kandungan zat zat beracun dalam rokok. Namun sebenarnya tubuh manusia mempunyai system kekebalan yabg sebenarnya mampu menetralisir zat zat beracun ini. System kekebalan ini didapat dari anti oksidan yang berasal dari makanan yang bergizi yang kita makan seperti sayuran hijau,buah buahan segar,makanan berseratr tinggi,susu dan makanan sehat lainnya. Kurangi konsumsi daging lemak serta makanan yang di goreng.
Bagi mahasiswa yang perokok pasif, mereka berpendapat bahwa anggota keluarga mereka yang merkok sangat menganggu kenyamanan di dalam rumah mereka sendiri. Rumah yang harusnya menjadi tempat berlindung mereka tapi menjadi tempat yang membahayakan kesehatannya.
Berdasarkan latar belakang dan pendapat tersebut di atas membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap pengetahuan,sikap dengan praktik terhadap tingkat pencegahan perokok pasif di kalangan mahasiswa .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A . Definisi Rokok
Rokok merupakan campuran dari bahan bahan tembakau,cengkeh dan bahan lain yang dibungkus dengan kertas sigaret ,bias dengan “klobot” atau kulit jagung dengan atau tanpa filter. Sedangkan dalam kenyataannya perokok di sini dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Perokok Aktif
Adalah seseorang yang dengan sengaja secara aktif merokok satu batang/lebih dalam setiap harinya. Biasanya seseorang akan tenang jika sudah merokok karena dengan merokok dapat memenuhi kebutuhan fisiologis dari perokok itu sendiri diantaranya dapat menunjukkan kedewasaan, kebanggaan dan dapat memecahkan masalah serta kecemasan yang sedang dialami bagi perokok itu sendiri.
2. Perokok Pasif
Adalah orang yang sebenarnya bukan perokok tapi terpapar asap rokok karena ada orang lain yang merokok di dekatnya maka ia terpaksa menghisap asap rokok tersebut.
Perokok aktif mempunyai penampilan gerak badan maksimum yang berkurang daripada perokok pasif. Walaupun begitu peroko pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif karena asap yang dari rokok tersebut telah masuk ke paru paru atau secara tidak langsung baik sengaja atau tidak asap rokok itu terhirup perokok pasif. Adapun bahan bahan yang terkandung di dalam asap rokok yang utama adalah sebagai berikut :
a. Nikotin
Merupakan bahan kimia berminyak yang tidak berwarna merupakan salah satu racun yang paling keras yang kita kenal. Nikotin adalahobat yang seprti bermacam macam obat lain yang bersifat adiksi/menyebabkan kecanduan. Nikotin dapat mempercepat denyut jantung kadang kadang sampai 20x lebih cepat dalam satu menit daripada keadaan normal. Di samping itu nikotin juga dapat menurunkan suhu kulit sebanyak satu atau dua derajat karena penyempitan pembuluh darah kulit dan menyebabkan hati melepaskan gula ke dalam aliran darah walaupun demikian nikoton berpengaruh terhadap otak dan system saraf.
b. Karbon Monoksida (CO)
Merupakan gas yang didapat dari pembakaran yang kurang sempurna dari senyawa karbon. Gas CO tidak berwarna dan tidak berbau,merupakan gas beracun. Gas CO pada prinsipnya menghalangi pengangkatn O2 oleh sel darah merah dari paru paru. Mereka mengandung banyak karbon monoksida sehingga kadar O2 di dalam darahnya berjumlah kurang 15% daripada kadar normal.
c. Ammonia (NH3)
Merupakan bahan kimia yang dipakai dalam bubuk pembersih rumah tangga dan bahan peledak.
d. Butan
Merupakan gas yang dipakai dalam pemantik rokok dan beberapa peralatan berkemah.
e. Tar
Merupakan gas yang terbentuk dari unsur unsur asap tembakau yang tidak terserap oleh darah dan bersifat sebagai pemicu timbulnya kanker atau karsinogenik.
Perokok pasif juga rentan terhadap penyakit penyakit paru paru yang dapat menimbulkan gejala gejala umum maupun pernapasan. Sedangkan yang termasuk tanda dan gejala pernapasan adalah batuk,ludah yang berlebihan,hemoptitis,dispnea dan rasa sakit di dada. Yang termasuk gejala dan tanda umum adalah siaonosis,pembengkakan jari jari dan manifestasi lain yang berhubungan dengan pertukaran gas yang tidak adekuat sedangkan gejala lelah dan berkurangnya berat badan merupakan gejala akut. Gejala gejala yang sering adalah sebagai berikut :
1. Batuk
Merupakan gejala penyakit paru dan infeksi saluran napas atas yang paling sering dijumpai. Batuk dapat kering atau dengan spuntum,batuk yang pendek atau batuk yang berulang ulang atau panjang. Batuk yang terus menerus dapat menyebabkan kenaikan tekanan intra pleura sehingga mengganggu aliran balik vena ke jantung menyebabkan kenaikan tekanan intra uranial.hipoksi,serabri dan pingsan.
2. Batuk Darah
Penyebab hemoptisis banyak tapi secara sederhana dapat dibagi ke dalam 3 kelompok yaitu : infeksi, tumor dan kelainan kardiovaskuler.
Infeksi merupakan penyebab yang sering didapatkan antara lain tuberkulosis,bronkiektasis dan abses paru. Pada dewasa muda tuberkulosis paru dan bronkiektesis merupakan penyebab yang sering didapatkan. Adanya riwayat kontak dengan penderita tuberkulosis paru dan pernah mendapat pengobatan anti tuberkulostik,adanya batuk lama,keringat dingin malam dan penurunan berat mengarahkan kemungkinan pada tuberculosis sebagai penyebab batuk. Riwayat menghisap rokok dalam jumlah yang banyak dan dalam jangka waktu yang lama pada penderita bronkus sebagai penyebab batuk darah.
3. Sesak Napas
Keluhan sesak napas di malalm hari dapat timbul pada asthma bronciale dan bronchitis menahun dan penderita mungkin merasa lebih nyaman dengan posisi setengah duduk,terutama kalau penyakitnya lebih lanjut,mengi atau pernapasan yang berbunyi mendadak timbul setelah terkena debu asap dan bulu binatang.
4. Nyeri dada
Nyeri biasanya bertambah berat dengan pernapasan pada waktu batuk dan bersin. Nyeri biasanya menunjukkan adanya penyakit yang serius seperti pneumonia,emboli paru,tuberculosis dan keganasan.
B . Bahaya Perokok Pasif
Efek negative perokok pasif bila berada dalam satu ruangan dengan perokok aktif yang terpaksa ikut menghisap rokok tersebut adalah :
1. Penyakit paru paru
Penyakit ini mempunyai berbagai nama antar lain penyakit paru obstruktif (PPOM), emfisema pulmonal akibat obstruktif kronik (Chronic Obstructive Yang Pulmonary Emphysema/COPE),penyakit paru obstruktif kronik (Chronic Obstructive Lung Disease/COLD),sindroma pulmonal obstruktif yang difus (Diffuse Obstructive Pulmonary Syndrome/DOPS),emfisema,bronchitis kronik. Pada tahun 1995 diperkirakan 60.000 kematian akibat penyakit bronchitis dan emfisema. 80% disumbangkan oleh perokok berbagai bahan jenis iritasi yang terdapat dalam rokok yang dihisap merupakan pencetus penyakit paru.
2. Penyakit Kanker
Kanker adalah penyakit yang sel sel di beberapa bagian tubuh tumbuh secara tiba tiba dantidak berhenti. Dalam tar tembakau terdapat sejumlah bahan kimia yang bersifat karsinogenik. Selain itu,ada juga sejumlah bahan kimia lain dan merangsang pertumbuhan kanker. Karena penyimpanan tar tembakau sebagian besar terjadi di paru paru,maka kanker paru adalah jenis kanker yang paling umum yang disebabkan merokok. Tar tembakau dapat menyebabkan kanker bilamana ia merangsang tubuh untuk waktu yang cukup lama missal di daerah mulut dan tenggorokan.
3. Pengaruh pada kehamilan
Asap rokok biasa menyebabkan terjadinya penurunan berat badan bayi yang dilahirkan,bahkan dapat menyebabkan terjadinya keguguran dan kematian janin atau terkena penyakit sewaktu lahir. Dapat juga mempengaruhi intelegensia bayi yang dikandungnya.
C . Sikap (Attitude)
Adalah reaksi atau respon seseorang yang masi tertutup terhadap sesuatu stimulus atau objek. Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan,yakni :
1. Menerima (receiving) diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek
2. Merespon (responding) yaitu memberikan jawaban apabila ditanya,mengerjakan dan menyelesaikan segala tugas yang diberikan adalah indikasi dari sikap
3. Menghargai (valuing) ialah mengajak orang lain mengerjakan/mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah indikasi masalah tingkat tiga
4. Bertanggung jawab (responsible) yakni bertanggung jawab segala sesuatu yang dipilihnya dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi
D . Praktik atau Tindakan (Practice)
Adalah pandangan/perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan objek :
1. Persepsi (perception) ialah mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah praktek tingkat utama
2. Respon tertimpin (guided respon) yaitudapat melakukan sesuatu sesuai urutan yang benar sesuai dengan contoh adalah indicator praktek tingkat 2
3. Mekanisme (mekanism) apabila seseorang telah dapat melakukan dengan benar secara otomatis atau itu sudah mencapai praktek tingkat 3
4. Adopsi (adoption) ialah suatu praktek/tindakan yang sudah berkembang dengan baik
E . Pengetahuan
Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun dari pengalaman orang lain. Pengalaman seseorang dikumpulkan dan diterapkan secara bertahap mulai dari tahap yang paling sederhana hingga ke tahap yang paling lengkap.
Tahap tersebut adalah :
1. Orang mengetahui akan pengetahuan yang baru
2. Orang merasa tertarik untuk mendapatkan pengetahuan tersebut
3. Orang mulai pengetahuan yang diperolehnya
4. Orang menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari hari
Pengetahuan yang tercakup dalam cognitive domain mempunyai enam tingkatan :
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya
2. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untul menjelaskan secara benar dan menginterpretasikan materi yang didapat secar benar
3. Aplikasi (aplication)
Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan yang telah dipelajarinya
4. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi yang didapat
5. Sintesis (syntesis)
Sintesis menunjukan suatu kemampuan untuk meletakkan/menghubungkan bagian bagian dalam suatu bentuk keseluruhan materi yang didapat
6. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap materi yang didapat
F . Hubungan Pengetahuan,Sikap dan Praktik
Konsep pengetahuan,sikap dan praktik dalam kaitannya dengan suatu kegiatan biasanya mempunyai anggapan bahwa adanya pengetahuan tentang manfaat suatu hal akan menyebabkan orang mempunyai sikap positif ini akan mempengaruhi niat untuk ikut serta dalam kegiatan yang berkaitan dengan hal tersebut. Niat untuk ikut serta dalam suatu kegiatan akan menjadi tindakan apabila mendapat dukungan social dan tersedianya fasilitas,kegiatan yang dilakukan inilah yang disebut dengan perilaku.
G . Kerangka Teori
Lingkungan = menujukkan hubungan langsung
= menunjukkan hubungan tidak langsung
Sumber : Kerangka teoritis factor factor yang mempengaruhi perilaku menurut
Lawrance W Green
0 komentar:
Post a Comment