KEMAMPUAN PREDIKTIF EARNINGS DAN ARUS KAS | TUGAS KAMPUS

Forum MT5 (1 Post = 0.2$ )

KEMAMPUAN PREDIKTIF EARNINGS DAN ARUS KAS

SKRIPSI
KEMAMPUAN PREDIKTIF EARNINGS DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN

ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh laba dan arus kas terhadap arus kas operasi masa depan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Dalam penelitian ini pengujian dibedakan antara perusahaan yang melaporkan laba dengan perusahaan yang melaporkan kerugian.

Data dalam penelitian ini merupakan data crossection. Sebanyak 83 perusahaan menjadi sampel untuk perusahaan yang melaporkan laba dan 51 perusahaan menjadi sampel untuk perusahaan yang melaporkan kerugian. Analisis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda dan sebelum uji hipotesis telah dilakukan uji asumsi klasik.

Dari hasil pengujian secara parsial diperoleh nilai signifikansi untuk laba sebesar 0,000 dan arus kas sekarang sebesar 0,000 pada perusahaan yang melaporkan laba. Pada perusahaan yang melaporkan kerugian diperoleh nilai signifikansi untuk laba sebesar 0,022 dan arus kas sekarang sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa laba dan arus kas operasi sekarang berpengaruh signifikan terhadap arus kas operasi masa depan, baik pada perusahaan yang melaporkan laba maupun pada perusahaan yang melaporkan kerugian. Hasil uji F mendapatkan nilai signifikansi 0,000 yang berarti bahwa semua variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat pada kedua jenis perusahaan.

Pengaruh laba dan arus kas operasi sekarang sebesar 30,7% pada perusahaan yang melaporkan laba. Sedangkan pada perusahaan yang melaporkan kerugian pengaruh laba dan arus kas operasi sekarang terhadap arus kas operasi masa depan sebesar 11,3%.

Kata kunci : laba bersih, arus kas operasi sekarang, arus kas operasi masa depan, perusahaan yang melaporkan laba, perusahaan yang melaporkan kerugian


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan yang dibuat perusahaan disajikan sebagai informasi yang menyangkut posisi keuangan perusahaan, laporan kinerja, perubahan posisi keuangan dan laporan aliran kas yang bermanfaat bagi para pemakainya, khususnya investor ataupun kreditor dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi.

Keputusan-keputusan ekonomi yang akan diambil oleh para pemakai laporan keuangan membutuhkan evaluasi terlebih dahulu atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba ( kas atau setara kas ), serta kepastian dari hasil tersebut. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas ( dan setara kas ) dengan lebih baik jika mereka mendapatkan informasi yang difokuskan pada posisi keuangan, laba, perubahan posisi keuangan dan laporan arus kas perusahaan

Untuk mencapai tujuan dapat dievaluasi tersebut diatas, maka IAI dalam Standar Akuntansi Keuangan mensyaratkan penyusunan laporan keuangan atas dasar konsep biaya historis (historical cost), pengakuan pendapatan, prinsip matching, dan prinsip pengungkapan secara lengkap, serta asumsi kesatuan usaha, kontinuitas usaha, penggunaan unit moneter dalam pencatatan dalam periode waktu. Sehingga laporan keuangan yang disajikan dapat memenuhi karakteristik kualitatif dapat dipahami, relevan, andal dan dapat dibandingkan. Meskipun kepentingan para pemakai berbeda-beda dan data atau informasi yang dibutuhkan juga berbeda-beda, namun pada tingkat minimum kebutuhan akan data kuantitatif perusahaan yang dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu dan hasil usaha untuk periode yang tertentu pula dapat dipenuhi dalam laporan keuangan tahunan perusahaan.

Sejauh ini laporan keuangan, khususnya neraca dan earnings masih diyakini sebagai alat yang andal bagi para pemakainya untuk mengurangi resiko ketidakpastian dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi. Namun khusus laporan earnings sampai saat ini masih terdapat kontradiksi atas kesimpulan yang dihasilkan berkaitan dengan manfaat isi informasi yang dikandungnya (Syafriyadi, 2000)

Pelaporan keuangan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban manajemen dalam pengelolaan sumber daya perusahaan terhadap berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan selama periode tertentu. Menurut SFAC No.1, ada dua tujuan dari pelaporan keuangan yaitu pertama, memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor, investor potensial, kreditor dan pemakai lainnya untuk membuat keputusan serupa lainnya. Kedua, memberikan informasi tentang prospek arus kas bersih perusahaan.

Di Indonesia, pelaporan arus kas mulai diwajibkan pada tahun 1994, dengan dikeluarkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2 paragraf 01 menyatakan bahwa perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan ( integral ) dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan (SAK, 1994)

Salah satu kegunaan informasi arus kas menurut PSAK No. 2 paragraf 03 yaitu meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama (SAK, 1994). Kemampuan arus kas untuk meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi ini merupakan salah satu alasan digunakannya arus kas sebagai sumber informasi oleh investor, selain informasi laba.


Tujuan utama informasi akuntansi yaitu menyediakan informasi yang berguna dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian bakal arus kas perusahaan. FASB dalam SFAC #1 menyatakan bahwa “Tujuan dari pelaporan keuangan merupakan titik tetap – dipengaruhi oleh ekonomi, hukum, politik, dan lingkungan sosial dari tempat laporan itu berada (Supriyadi,1999)

Hasil penelitian Finger (1994) menguji relevansi earnings untuk kemampuannya memprediksi earnings dan arus kas dimasa depan, menyimpulkan bahwa earnings merupakan signifikan sebagai prediktor earnings dimasa depan sampai dengan periode 8 tahun dimuka dan earnings baik digunakan secara parsial maupun bersama-sama dengan arus kas dalam periode jangka pendek ( 1 atau 2 tahun ) merupakan prediktor arus kas yang lebih baik dibandingkan earnings atas arus kas. Ditemukan juga bahwa earnings memberikan isi informasi inkremental dibanding arus kas. Bukti diatas mengindikasikan bahwa memang membantu dalam memprediksi earnings dan cash flow dimasa depan.

Pernyataan dalam FASB (SFAC No. 1, paragraph 43), bahwa laba merupakan prediktor arus kas yang lebih baik dibanding prediktor arus kas itu sendiri.
Hasil penelitian Parawiyati dan Baridwan (1998), dengan memasukkan faktor deflator ( consumer price index ) maupun tanpa faktor deflator, prediktor laba memberikan pengaruh yang lebih besar dalam memprediksi laba dan arus kas untuk periode satu tahun ke depan dibandingkan prediktor arus kas.
Hubungan antara laba dan arus kas yang digunakan merupakan prediktor yang signifikan dari arus kas operasi untuk sebagian besar perusahaan (Catherine A Finger, 1994). Informasi arus kas berguna untuk mengevaluasi perubahan struktur keuangan seperti likuiditas dan solvabilitas serta hubungannya dengan profitabilitas. Foster (1977) serta Watts dan Zimmerman telah menguji secara empirik hubungan laba akuntansi dengan arus kas, menyatakan bahwa proses menghasilkan laba akuntansi menunjukkan proses menghasilkan arus kas sehingga hubungan tersebut memiliki implikasi terhadap perubahan harga saham dihubungkan dengan unexpected earning. Laba dan arus kas merupakan keuntungan investasi modal (benefit of equity investment ).

Watson dan Wells (2005) dalam penelitiannya menyatakan bahwa untuk perusahaan yang berlaba, ukuran yang berbasis laba lebih baik dalam menangkap kinerja perusahaan dibandingkan arus kas, sedangkan untuk perusahaan yang merugi baik laba maupun arus kas tidak dapat menangkap kinerja perusahaan dengan baik.
Kim dan Kross (2002) juga membedakan antara perusahaan yang melaporkan laba positif dan laba negative, dan hasilnya menyatakan bahwa hubungan antara arus kas tahun berjalan dengan arus kas masa depan tidak meningkat maupun menurun.

Penelitian ini merupakan replika dari penelitian yang dilakukan oleh Yolanda Dahler Rahmat Febrianto (2006) tentang kemampuan prediktif earnings dan arus kas dalam memprediksi arus kas masa depan. Replika ini dimaksudkan untuk menguji kembali pengaruh laba dan arus kas terhadap arus kas masa depan dengan menggunakan model regresi linier berganda yaitu uji t dan uji F yang digunakan pada penelitian sebelumnya. Dalam penelitian kali ini, peneliti menggunakan laporan keuangan sebagai objek penelitian dengan periode pengamatan tahun 2003 sampai dengan tahun 2006

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, maka di ambil suatu bahasan dalam pembuatan skripsi ini dengan judul : “ KEMAMPUAN PREDIKTIF EARNINGS DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN “ ( studi kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2003 - 2006 )

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Laba berpengaruh secara signifikan terhadap arus kas masa depan pada saat perusahaan melaporkan laba
2. Apakah Arus Kas berpengaruh secara signifikan terhadap arus kas masa depan pada saat perusahaan melaporkan laba
3. Apakah Laba berpengaruh secara signifikan terhadap arus kas masa depan pada saat perusahaan melaporkan rugi
4. Apakah Arus Kas berpengaruh secara signifikan terhadap arus kas masa depan pada saat perusahaan melaporkan rugi

1.3 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menguji secara empiris pengaruh Laba terhadap arus kas masa depan pada saat perusahaan melaporkan laba
2. Untuk menguji secara empiris pengaruh Arus Kas terhadap arus kas masa depan pada saat perusahaan melaporkan laba
3. Untuk menguji secara empiris pengaruh Laba terhadap arus kas masa depan pada saat perusahaan melaporkan rugi
4. Untuk menguji secara empiris pengaruh Arus Kas terhadap arus kas masa depan pada saat perusahaan melaporkan rugi

1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam mengembangkan ilmu akuntansi, terutama dibidang pasar modal
b. Hasil penelitian ini diharapakan dapat melengkapi kajian teoritis dan sebagai bahan pertimbangan penelitian selanjutnya tentang laba dan arus kas dalam memprediksi arus kas masa depan

2. Manfaat Teknis
a. Bagi Penulis Dapat menambah wawasan dan pengetahuan di dunia kerja dan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah kedalam dunia kerja nyata.
b. Bagi Peminat Investasi Dapat memberikan bantuan informasi bagi mereka dalam mengambil keputusan saat melakukan investasi, khususnya investasi saham di BEJ.
c. Bagi Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan literatur dan informasi bacaan, khususnya bagi mahasiswa.

1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini merupakan garis besar penyusunan skripsi yang bertujuan memudahkan jalan pikiran dalam memahami secara keseluruhan isi skripsi. Sistematika skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu:
Bab I Pendahuluan,
Bab II Tinjauan Pustaka,

Bab III Metodologi Penelitian,
Bab IV Hasil dan Pembahasan, serta
Bab V Penutup.

Bab I Pendahuluan, dalam bab ini diuraikan beberapa pokok pikiran yang menjadi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

Bab II Tinjauan Pustaka membahas tentang landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka teoritis, dan hipotesis.

Bab III Metode Penelitian, berisi tetang variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.

Bab IV Hasil dan Pembahasan, berisi tentang deskripsi objek yang akan digunakan dalam penelitian, analisis data yang telah diambil, dan pembahasan berisi mengenai pengujian hipotesis dan masalah yang dikemukakan.
Bab V Penutup, bab ini merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan dan saran yang diberikan penulis dari hasil yang telah didapat dari Bab IV.


DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. Intermediate Accounting , Edisi kedelapan . Cetakan Pertama BPFE , Yogyakarta.

Belkoui , Ahmed Riahi , 1987.”Teori Akuntansi.” Salemba Empat. Jakarta Badan Penerbit UNDIP. Semarang

Chariri , Anis dan Imam Ghozali,2001.”Teori Akuntansi.” Badan Penerbit UNDIP. Semarang.

Donald E dan Jerry J Weygandt , Kieso,1995.”Akuntansi Intermediate.” Jakarta : Binarupa Aksara.

Ghozali, Imam,2005.”Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.”Badan Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang.

Harahap, Sofyan Syafri,1993.”Teori Akuntansi.”Edisi Pertama, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Hendriksen,Eldon S,1999.”Teori Akuntansi.” Jakarta : Binarupa Angkasa.

Hepi Syafriadi,2000.”Kemampuan Earnings dan Arus Kas dalam Memprediksi Earnings dan Arus Kas Masa Depan.” Studi Bursa Efek Indonesia, Vol.2 No.1 hal 76-88.

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI),2004.”Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.”Edisi Revisi,Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI),2007.”Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.”Edisi Revisi,Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo,1999.”Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen.” BPFE, UGM Yogyakarta.

Kieso dan weygandt,1995.”Akuntansi intermediate.” Edisi ketujuh Jilid 3. Indonesia : Binarupa Aksara.

Kusuma, Poppy Dian Indira,2003.”Nilai Tambah Kandungan Informasi Laba dan Arus Kas Operasi.” SNA VI hal304-315.

Parawiyati dan Zaki Baridwan,1998”Kemampuan Laba dan Arus Kas dalam Memprediksi Laba dan Arus Kas Perusahaan Go Publik di Indonesia.”Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.1

Suwardjono,1989.”Akuntansi Pengantar 1.”Edisi Pertama, Yogyakarta.

File download dibawah ini:
Download File



Share

Related Posts



Cari Skripsi | Artikel | Makalah | Panduan Bisnis Internet Disini

Custom Search
 

Mybloglog

blogcatalog

Alphainventions.com

Followers

TUGAS KAMPUS Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template